Merebak kabar Pasar Banjaran akan ditutup selama tiga hari karena akan disemprot desinfektan antisipasi wabah corona. Para pedagang warungan pun resah.
DARA | BANDUNG – Penutupan Pasar Banjaran itu diisukan mulai Senin hingga Rabu pekan depan. Sejumlah pedagang warungan yang biasa belanja di pasar itu merasa resah dan keberatan.
Salah seorang pedagang warungan, Memeh (54) mengaku keberatan jika pasar ditutup, apalagi sampai tiga hari. “Saya tidak punya modal untuk membeli stok barang. Jadi, kalau ditutup ‘ya saya mungkin jualan seadanya aja,” ujarnya, Sabtu (21/3/2020).
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, salah satu staf UPTD Pasar Banjaran, Denny Supriadinata mengatakan, memang banyak pertanyaan dari para pedagang sejak kemarin terkait issue penutupan sementara pasar Banjaran.
“Iya,banyak sekali yang bertanya, baik yang datang langsung ke kantor maupun lewat pesan singkat soal penutupan pasar dan saya sudah memberi klarifikasi bahwa semua itu hanya hoax,” kata Denny di kantornya.
Dijelaskan Denny penutupan Pasar Banjaran itu hanya isu alias berita tidak benar. “Sejauh ini, belum ada perintah soal strerilisasi dan penyemprotan desinfektan dari Disperindag. Jika ada pasti kami akan memberi surat edaran resmi kepada para pedagang,” ujarnya.
Denny sangat menyayangkan merebaknya isu itu, pasalnya akan berakibat terhadap kepanikan masyarakat dan terjadinya panic buying. “Ya, kalau mendengar issue pasar akan tutup kan masyarakat pasti panik terus nanti terjadi lonjakan pembelian barang untuk stok, dan itu yang dikhawatirkan pemerintah, soalnya akan berimbas juga pada harga kebutuhan,” kata Denny.
Mengantisipasi hal tersebut, pihak UPTD Pasar Banjaran akan berinisiatif mengeluarkan surat pemberitahuan kepada para pedagang bahwa kabar yang beredar itu tidaklah benar. “Kami memang kesulitan menelusuri darimana datangnya isu tersebut. Namun, sebagai antisipasi, kami sebagai pengelola pasar akan secepatnya membuat surat pemberitahuan kepada para pedagang. Saya berharap masyarakat tidak langsung percaya begitu saja terhadap kabar yang tidak jelas kebenaran dan sumbernya,” pungkas Denny.***
Wartawan: Verawati | Editor: denkur