Jumlah ODP Cianjur Meningkat, Pemudik Dipantau

Senin, 30 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) corona di Cianjur, Jawa Barat mulai meningkat. Kebanyakan berasal dari selatan Cianjur yang diduga pemudik dari kawasan zona merah, seperti DKI Jakarta, Bandung dan kota lainnya.


DARA | CIANJUR – Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, saat ini total ada 144 ODP di Cianjur, terdiri dari 58 laki-laki dan 38 orang perempuan. Dari angka tersebut sebanyak 48 ODP sudah selesai dan 96 lainnya masih dalam pemantauan.

Rata-rata usia ODP di Cianjur berkisar di 20-40 tahun yakni sebanyak 53 orang. Selain itu ada juga ODP yang masih berusia di bawah lima tahun sebanyak 3 orang.

Selain ODP, jelas Yusman untuk angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 7 orang. Tiga PDP masih diisolasi, 3 orang sudah selesai, dan 1 PDP meninggal.

“Jumlahnya mengalami peningkatan yang signifikan pada beberapa hari terakhir, seiring banyaknya perantau yang kembali ke kampung halaman. Dari yang semula 80 orang, naik jadi 144 orang,” kata Yusman, kepada wartawan, Senin (30/3/2020).

Yusman menambahkan, wilayah yang muncul ODP baru ialah di wilayah selatan, diantaranya Kecamatan Pagelaran.

Dia menduga ODP baru merupakan warga Cianjur yang baru pulang dari luar kota ataupun mereka yang mudik, sebab dari informasi puskesmas, ada peningkatan jumlah warga yang memeriksakan kesehatan dan didominasi warga yang bekerja di luar daerah.

“Biasanya puskesmas itu maksimal 100 orang per hari, tapi sekarang ada 150 orang. Dari keterangan mereka yang baru pulang dari luar kota,” jelasnya.

Untuk mencegah lonjakan ODP dan PDP di Cianjur, Dinkes melakukan pemantauan melalui puskesmas. Terutama bagi warga yang ternyata mudik dari luar kota. “Kami koordinasi dengan pemerintah di desa, untuk memantau ODP,” ujarnya.

Semantara itu, pemerintah desa se-Kabupaten Cianjur mau mengeluarkan imbauan untuk memantau warga yang mudik. Pemudik diarahkan untuk melapor dan memeriksakan kesehatan.

“Setelah itu warga tersebut harus melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari. Untuk mencegah mereka membawa penyakit dari luar daerah, karena tidak ada yang tahu apakah selama di luar kota dia terpapar atau tidak. Ini lebih ke antisipasi,” ujar Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan
Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR
Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Harap Penjelasan Bupati Jadi Rujukan Bahas Raperda Pajak Daerah
Kadis Perkim Dampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Tinjau Dampak Bencana Lapang Cangehgar
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 18:48 WIB

Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 10:53 WIB

Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan

Rabu, 16 April 2025 - 18:27 WIB

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD

Rabu, 16 April 2025 - 12:14 WIB

Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR

Berita Terbaru