Puluhan rumah warga dan tempat ibadah di tiga desa di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terendam banjir, Sabtu (11/4/2020) dini hari.
DARA | CIANJUR – Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (10/4/2020) sore juga mengakibatkan bencana longsor yang menutup jalan penghubung antar desa di kecamatan itu.
Informasi yang dihimpun bencana banjir dan longsor di tiga desa yakni Desa Selajambe, Desa Tanjungsari, dan Desa Hegarmanah terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
“Hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga malam hari membuat debit air sungai meluap. Akibat tumpukan sampah yang menutup arus sungai dan drainase. Pemukiman warga terendam banjir, dan ada juga longsor di perbatasan Desa Tanjungsari dan Hegarmanah,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Sukaluyu, Nandi Rohendi, Sabtu (11/4/2020).
Menurut Nandi, di Desa Selajambe tercatat ada 11 rumah dan 1 masjid yang terendam banjir, sebanyak 7 rumah dan 1 masjid di tergenang di Desa Tanjungsari, dan di Desa Hegarmanah ada 20 rumah serta ruko yang terdampak banjir.
Sementara itu, untuk longsor terjadi di perbatasan Desa Hegarmanah dan Tanjungsari. Tebing setinggi 50 meter longsor dan menutup seluruh badan jalan, sehingga akses dari kedua arah terputus.
“Total ada puluhan rumah dan dua masjid yang terendam. Serta jalan penghubung desa tertutup dengan adanya bencana banjir dan longsor ini,” jelasnya.
Menurutnya, genangan air sudah mulai surut pada Sabtu pagi. Sebagian warga yang rumahnya terdampak mulai membersihkan lumpur yang terbawa banjir.
“Ada juga yang memilih untuk mengungsi karena takut adanya banjir susulan hari ini. Karena intensitas hujan tinggi setiap menjelang sore,” ucap Nandi.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhammad Irfan Sopyan, mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim BPBD dan Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk melakukan pendataan serta penanganan dampak bencana di Kecamatan Sukaluyu.
“Kami masih data, untuk memastikan selain tiga desa tersebut ada yang terkena dampak juga ada tidak. Kami juga lakukan imbauan agar warga tetap waspada di tengah intensitas hujan yang tinggi,” jelas Irfan.***
Editor: denkur