Kondisi pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un memunculkan spekulasi. Ia dikabarkan tengah dalam kondisi memburuk usai menjalani operasi.
DARA| JAKARTA- Belakangan, muncul nama yang santer disebut menjadi suksesor. Nama itu tak lain adalah Kim Yo-jong. Perempuan cantik adik kandung Kim Jong-un ini disebut sebagai “Iron Lady” nya Korea Utara, karena dianggap tak kalah sangar dari sang kakak.
Munculnya spekulasi Kim Yo-jong sebagai suksesor kakaknya, tak lain karena perannya yang dinilai penting. Perempuan kelahiran Pyongyang 31 tahun lalu ini juga dicap sebagai wanita paling berpengaruh di Korea Utara.
Dilansir dari berbagai sumber, hampir setiap propaganda di seluruh penjuru Korea Utara, tidak terlepas dari sosok wanita yang satu ini. Nah, seperti apa sebenarnya kehidupan Kim Yo-jong selama ini? Ini fakta-fakta menariknya tentang Kim Yo Jong ;
Dilansir dari media AsiaOne, mengenyam pendidikan di Swiss dan dan Universitas Militer Kim Il-sung. Sejak masa sekolah wanita yang satu ini dikenal sangat tangguh.
Kecakapannya dalam masalah pengetahuan, ia juga dicap sebagai orang yang tegas. Di sisi lain, sama seperti kakaknya, ia juga penuh dengan harga diri dan penghormatan. Zaman kuliah, para mahasiswa di kampusnya selalu harus memberi jalan dan menyingkir untuk Yo-jong jika ia melintas di lorong kampus.
Kim Jong-un sempat mencarikan suami buat adiknya lewat beberapa kali sayembara, mengingat usianya yang hampir kepala tiga.
Memulai karir politik pada kekuasaan kakaknya Sebagai salah satu anggota keluarga dinasti Kim, pastinya bukan hal yang aneh kalau Kim Yo-jong bakal mendapatkan posisi-posisi penting.
Bahkan sejak kematian ayah mereka, oleh Kim Jong-un, adiknya sudah diberikan mandat posisi yang lumayan besar. Sampai saat ini, Kim Yo-jong jadi orang di balik propaganda, iklan dan promosi yang ada di Korea Utara. Jadi bukan hal yang aneh kalau wanita ini diberi julukan sebagai calon “Wanita paling berpengaruh” di Korea Utara.
Di-blacklist oleh Amerika Serikat Kim Yo Jong masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat pada Januari 2017. Ini karena Yo-jong disinyalir terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan berupaya menyembunyikan praktik ketidakadilan tersebut.
Editor : Maji