“Rukyatul hilal dilaksanakan oleh petugas Kanwil Kemenag Provinsi bekerjasama dengan ormas Islam, BMKG, dan Mahkamah Agung. Mereka akan melakukan pemantauan hilal di titik-titik yang telah ditetapkan,” terang Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.
DARA | BANDUNG – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag)Provinsi Jawa Barat telah menetapkan beberapa tempat yang akan menjadi lokasi titik pantau hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan awal bulan Ramadan 1441 Hijriah/2020 Masehi.
Adapun beberapa lokasi tersebut di antaranya, POB Cibeas Pelabuhan Ratu, Bosscha Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Gunung Babakan Kota Banjar, Pantai Santolo Pamengpeuk di Kabupaten Garut, Pantai Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Pantai Gebang di Kabupaten Cirebon, SMA Astha Hannas Binong di Kabupaten Subang, dan Pantai Pondok Bali di Kabupaten Subang.
Berdasarkan jadwal dari Kemenag pusat, Rukyatul Hilal akan dilaksanakan pada, Kamis (23/4/2020).
“Rukyatul hilal dilaksanakan oleh petugas Kanwil Kemenag Provinsi bekerjasama dengan ormas Islam, BMKG, dan Mahkamah Agung. Mereka akan melakukan pemantauan hilal di titik-titik yang telah ditetapkan,” terang Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (21/4/2020).
Menurut Kamaruddin, Jawa Barat menjadi titik pantau terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Timur dengan delapan lokasi.
“Hasil Rukyatul Hilal dan Data Hisab Posisi Hilal awal Ramadan akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan kapan ibadah puasa dimulai,” sambungnya.
Menurutnya, sehubungan kondisi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, sidang isbat akan digelar dengan skema berbeda. Pihaknya akan memanfaatkan sarana teleconference dalam sidang isbat tahun ini.
“Seiring kebijakan physical distancing dan sesuai protokol kesehatan, kita menghindari ada kerumunan. Sidang isbat akan memanfaatkan teknologi teleconference sehingga peserta dan media tidak perlu hadir di Kementerian Agama,” ujar Kamaruddin.
Kamaruddin mengatakan, masyarakat dapat menyaksikan proses isbat nanti melalui live streaming di laman resmi dan media sosial Kementerian Agama.
Menurut Kamaruddin, sebagaimana biasa, sidang isbat akan dibagi dalam tiga sessi. Sessi pertama, paparan posisi hilal awal Ramadan 1441H oleh anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya.
Setelah Magrib, sidang isbat digelar secara tertutup. Sidang ini hanya dihadiri secara fisik oleh perwakilan MUI, DPR, serta Menag Fachrul Razi, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, dan Dirjen Bimas Islam. Para tokoh ormas yang diundang, bisa mengikuti dan berdialog dalam proses sidang ini melalui meeting room online yang akan akan dibagikan tautan, ID, dan password nya.
Hasil sidang isbat, lanjut Kamaruddin akan diumumkan secara terbuka oleh Menag melalui telekonferensi pers. Sehingga, media tidak perlu hadir di kantor Kementerian Agama.
“Publik bisa mengikutinya melalui live streaming web dan medsos Kemenag,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein