Jumlah ODP di Cianjur Melonjak, Diduga akibat Tingginya Pemudik dari Zona Merah

Rabu, 22 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Jumlah ODP hingga saat ini mencapai 600 orang. 364 orang telah dianggap selesai, dan sisanya sebanyak 236 masih dipantau,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur.

DARA | CIANJUR – Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus mengalami lonjakan. Diduga lonjakan tersebut akibat tingginya jumlah pemudik yang berasal dari zona merah, seperti DKI Jakarta.

Berdasarkan data yang dihimpun dara.co.id, terdapat sebanyak 21 ribu pemudik asal Kabupaten Cianjur yang telah kembali ke kampung halaman.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menyebutkan, banyaknya pemudik yang masuk Cianjur memicu lonjakan jumlah ODP.

“Jumlah ODP hingga saat ini mencapai 600 orang. 364 orang telah dianggap selesai, dan sisanya sebanyak 236 masih dipantau,” kata Yusman kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).

Yusman mengungkapkan, kondisi itu sangat rentan mengingat banyak pemudik datang dari zona merah, seperti dari Jakarta dan wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodetabek).

“Apalagi Cianjur sekarang sudah bukan zona hijau lagi menyusul adanya kasus pertama positif Covid-19,” ujarnya.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman menyebutkan, data tersebut berbasis by name by address di masing-masing kecamatan.

“Kami terus memaksimalkan pengawasan mulai dari tingkat RT hingga Kabupaten. Setiap pemudik yang kembali ke kampung halaman wajib melaporkan ke posko-posko Covid-19 di yang ada di wilayah mereka,” ujar Herman.

Untuk mengantisipasi terus melonjaknya jumlah pemudik, lanjut Herman, pemkab terus memperketat pengawasan di wilayah-wilayah perbatasan dengan menyiagakan ratusan personel gabungan.

“Posko sudah didirikan, di semua titik masuk wilayah, di kawasan Puncak Cipanas, Haurwangi, Cikalongkulon-Jonggol, Cikalongkulon-Purwakarta, Gekbrong, dan di Naringgul yang berbatasan dengan Bandung,” jelasnya.***

 

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Rakor Bersama Mendagri, Sekda Kabupaten Sukabumi Siap Laksanakan Asta Cita Presiden
Pemda Cirebon Prioritaskan Langkah Penanganan Banjir
Dari Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polres Sukabumi
Rencana Kerja Pemkab Cirebon Tahun 2026 Fokus pada Isu Strategis
Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi
Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis
Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:29 WIB

Rakor Bersama Mendagri, Sekda Kabupaten Sukabumi Siap Laksanakan Asta Cita Presiden

Senin, 20 Januari 2025 - 16:18 WIB

Pemda Cirebon Prioritaskan Langkah Penanganan Banjir

Senin, 20 Januari 2025 - 16:07 WIB

Dari Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polres Sukabumi

Senin, 20 Januari 2025 - 15:55 WIB

Rencana Kerja Pemkab Cirebon Tahun 2026 Fokus pada Isu Strategis

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 21 Januari 2025

Selasa, 21 Jan 2025 - 06:19 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 21 Januari 2025

Selasa, 21 Jan 2025 - 06:17 WIB