Hari Pertama PSBB di Bandung, Banyak Pengendara tak Gunakan Masker

Rabu, 22 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi PSBB. (Foto/Design: Muhammad Zein/dara.co.id)

Ilustrasi PSBB. (Foto/Design: Muhammad Zein/dara.co.id)

“Kalau misal sekarang dia (warga) tidak pakai masker, artinya tidak peduli dengan dirinya sendiri, keluarganya dan apalagi dengan orang yang tidak dia kenal,” kata Wakil Wali Kota Bandung.

DARA | BANDUNG – Pemberlakuan hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4020) masih banyak warga yang tidak menggunakan masker.

Dari pantauan titik penerapan PSBB di batas Kota Bandung dan Kota Cimahi tepatnya bunderan Cibereum, sejumlah pengendara banyak melakukan pelanggaran.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, jika selalu demikian, maka pemberian masker di setiap jalur pemeriksaan tidak akan efektif kalau kesadaran masyarakat belum tumbuh.

“Kalau misal sekarang dia (warga) tidak pakai masker, artinya tidak peduli dengan dirinya sendiri, keluarganya dan apalagi dengan orang yang tidak dia kenal. Kalau sekarang dia ngerasa masker itu bukan kebutuhan, kemudian kita kasih dia masker terus nanti 10 meter di depan dia buang. Lalu buat apa seperti menggarami lautan, tapi kalau dia memang kebutuhan, insya Allah dia pake,” kata Yana usai memantau pemeriksaan di kawasan Perbatasan Cibeureum, Rabu (22/4/2020).

Diakui Yana, sosialisasi simulasi terus dilakukan bersama aparat terkait agar masyarakat betul-betul melaksanakan aturan selama PSBB Bandung Raya.

“Karena kita punya role model PSBB yang dilakukan di daerah lain, kita lihat apa kekurangan dan kelebihannya supaya apa yang dilakukan di Kota Bandung bisa berjalan dengan baik,” paparnya.

Dia menegaskan, kuncinya adalah kebersamaan, dilakukan serempak. Tidak hanya oleh petugas dengan tegas tapi juga humanis yang dapat diterima masyarakat.

“Tegas dalam artian kita betul-betul menggunakan protokol WHO, masker harus di pakai, physical distancing harus, kemudian suhu kita sepakati di 38°. Kalau lebih berarti dia memang harus di rujuk ke RS. Apalagi, temen-temen dari Dinkes dan PMI yang dilapangan sudah tahu kalau ada pengemudi yang suhu lebih dari 38 harus di rujuk kemana,” jelasnya.

Dengan demikian, minimal nanti kewilayahan melapor apakah terjadi penambahan atau pengurangan ODP/PDP/Positif.

“Kalau trennya menurun harus ada indikatornya, artinya PSBB ini berhasil tapi kalau trennya naik PSBB nya tidak berhasil. Dan harus dievaluasi untuk kembali melaksanakan PSBB dengan manaikan level ketegasan,” pungkasnya.***

 

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025
BAZNAS Jabar Salurkan Paket Munggahan untuk Kurir Pos, PT Pos Ajak Karyawan Berinfak
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 26 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2025
Waduh, Banyak Remaja di Kabupaten Bandung Terjerat Narkoba, Bikin Miris Ketua TP PKK
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 25 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 25 Februari 2025
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:35 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:31 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Rabu, 26 Februari 2025 - 11:09 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Paket Munggahan untuk Kurir Pos, PT Pos Ajak Karyawan Berinfak

Rabu, 26 Februari 2025 - 06:12 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 26 Februari 2025

Rabu, 26 Februari 2025 - 06:09 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2025

Berita Terbaru