DARA | BANDUNG – Bukan enggan untuk berdiam diri di rumah mengikuti imbauan dari pemerintah dalam kondisi pandemi virus corona (Covid-19), namun tuntutan ekonomi jadi hal yang dipikirkan empat orang warga yang berprofesi menjadi pengamen jalanan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Mereka memilih tetap ‘berkeliaran’ di tengah pandemi ini, untuk mengibur banyak orang di jalanan ketimbang harus mengurung diri di rumah masing-masing.
“Sebenarnya bukan tidak takut. Kami juga takut sama corona, tapi lebih takut sama istri di rumah karena harus memberi nafkah,” kata salah seorang pengamen, Yogi (40) saat ditemui di lokasi biasa mereka mangkal di sekitar Jalan Simpang dan Pintu Tol Padalarang, KBB, Rabu (22/4/2020).
Seandainya ada pilihan, tentu menjadi pengamen jalanan tidak akan ia lakukan di tengah pandemi Covid-19 ini. Karena Yogi dan teman-temannya yang tergabung di Forum Pemuda Bandung Barat (FPBB), tidak mau berisiko untuk membahayakan jiwa mereka.
Alasan ekonomi untuk menghidupi istri dan anaknya, yang memaksanya harus melawan ketakutan terinfeksi Covid-19. Kendati pendapatannya anjlok sekitar 60 persen dibanding hari-hari biasanya, ia tetap semangat menjalankam profesinya itu.
“Paling-paling kami membatasi diri saja ngamennya. Sekarang kan tidak mungkin ngamen di bus lagi. Jadi kami lebih banyak ngamen di perempatan jalan saja,” ungkapnya.***
Editor: Muhammad Zein