Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 selama 3 bulan pada tahun 2020 sebesar Rp220 miliar.
DARA| BANDUNG= Anggaran yang bersumber dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hasil refocusing tersebut, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri tentang Percepatan Penyesuaian APBD tahun 2020 dalam rangka penanganan Covid-19.
“Nggaklah, nggak ada yang sampai 100 persen. Itu hanya exercise saja. Kita tetap cari sumber lainnya,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) KBB Asep Sodikin, Kamis (30/4/2020) siang di Ngamprah.
Menurutnya, pengaturan anggaran refocusing memang menjelimet. Karena harus melakukan pergeseran-pergeseran anggaran yang telah dialokasikan sebelumnya. Namun untuk dipangkas hingga 100 persen untuk satu SKPD, ia menjamin tidak juga dilakukan seperti itu.
Memang diakuinya akibat pandemi Covid-19 semua sumber Anggaran dan Pendapatan Belanja (APBD) mengalami pengurangan. Mulai pendapatan asli daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Alokasi Khusus (DAK) juga berkurang.
Otomatis berpengaruh terhadap program yang dirancang sebelumnya. Bahkan banyak diantaranya program pembangunan dibatalkan, terutama yang menyangkut fisik.
“Nggak usah ragu-ragu kata KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Kalau sekiranya pekerjaan fisik tidak bisa dilakukan, karena waktu lelang dan sebagainya tidak selesai, udah saja digantikan untuk Covid -19 (penanganan),” tutur Asep menirukan kata-kata KPK pada saat teleconference.
Refocusing anggaran secara garis besar dialokasikan untuk tiga sektor yakni kesehatan, dampak ekonomi dan jaring pengamanan sosial. Intinya, pengalokasian anggaran tahun 2020 terfokus buat penanganan Covid-19.
Sedangkan SKPD yang terdampak paling besar dengan adanya kebijakan refocusing, Asep menyebut Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk jaring pengamanan sosial. Hampir semua program pembangunan di dinas tersebut, digeser untuk penanganan Covid-19.
“Ada dinas-dinas yang anggarannya dialihkan untuk itu (penanganan Covid-19), tapi kemudian dapat lagi tambahan karena berkaitan dengan penanganan Covid-19,” pungkas Asep.
Editor : Maji