Hari ini, 2 Mei 2020, dua bulan sudah Indonesia menghadapi wabah virus corona. Sejauh ini wabah Covid-19 itu belum menunjukan kabar menggembirakan. Jumlah pasien posiitif dan kematian pun terus berjatuhan.
Tentu pemerintah tidak tinggal diam. Berbagai langkah diambil untuk menanggulangi corona, mulai dari imbauan #dirumahsaja, pakai masker, jaga jarak hingga pelarangan menggelar kerumunan.
Tenega medis terus berjuang melakukan tindakan pengobatan. Namun, tragisnya justru sejumlah dokter dan perawat meninggal karena tertular.
Juga yang saat ini sedang berlangsung di sejumlah daerah adalah penerapan Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB). Itu semua dimaksudkan untuk memutus mata ratai penyebaran wabah corona.
Hari ini upadete corona dilaporkan pemerintah dengan jumlah positif
10.843 pasien orang, meninggal 831 orang dan yang sembuh 1.665 pasien.
Angka pasien positif dan pasien meninggal grafiknya terus bertambah. Namun, juga patut bersyukur angka pasien sembuh pun bertambah.
Terkait penerapan PSBB, terutama untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat, disebut sebagai solusi yang sudah menjadi keharusan diterapkan. Meski sejauh ini hasilnya masih relatif belum memuaskan, sehingga wajar jika dua provinsi ini memperpanjang masa PSBB.
Wabah corona hingga dua bulan ini, ternyata tak hanya bermukim di Jakarta dan Jawa Barat, daerah lain pun kini mulai meningkatkan kewaspadaan serta melakukan langkah-langkah penanggulangan, sebab korban sudah mulai berjatuhan.
Corona, pada faktanya tak sekadar bicara tentang dunia kesehatan atau penyakit, tapi juga sudah menggangu pada putaran roda-roda kehidupan di sektor lain. Tunjuk contoh tentang munculnya krisis industri yang mengakibatkan terjadinya gelombang PHK.
Belum diperoleh angka pasti berapa jumlah buruh yang di-PHK, sebab setiap hari jumlahna terus bertambah dan bermunculan. Namun yang jelas pemerintah tempo hari sudah memprediksi ada sekitar 1,6 juta buruh atau pekerja yang terpaksa harus kehilangan mata pencehariannya karena PHK itu.
‘Ya memang, gelombang PHK terus terjadi di sejumlah daerah dan sejumlah perusahaan. Jawa Barat dan Jawa Tengah dan Jawa Timur tampaknya akan memperoleh angka paling banyak karyawan PHK, pasalnya di duga provinsi itu bertebaran industri yang diisi ribuan buruh.
Ujung-ujungnya krisis ekonomi, krisis kemiskinan dan krisis pengangguran akan terjadi. Langkah pemerintah memberikan bantuan sosial berupa sembako, tampak hanya akan menjadi solusi sesaat saja karena keterbatasan jumlah yang diberikan. Namun, tentu pemerintah sudah jauh memikirkan solusi yang tepat untuk menghindari kriris ekonomi dan pengangguran itu.
Seperti diberitakan dara.co.id, melalui berbagai kebijakan, pemerintah berjanji akan melindungi para buruh agar tetap bekerja dan berpenghasilan saat pandemi Covid-19.
Berikut enam langkah Jokowi yang dibahas dalam rapat terbatas beberapa hari lalu:
1. Mencegah meluasnya PHK dan memastikan program stimulus ekonomi yang sudah diputuskan segera diimplementasikan.
2. Pekerja di sektor formal yang jumlah pekerjanya ada 56 juta, dipastikan skema program yang meringankan beban mereka termasuk insentif pajak dan relaksasi iuran BPJS.
3. Pekerja di sektor informal dimasukkan dalam program jaring pengaman sosial.
4. Pekerja yang dirumahkan atau korban PHK, diprioritaskan untuk mendapatkan Kartu Prakerja.
5. Kementerian/lembaga akan memperbanyak program padat karya tunai, sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.
6. Diberikan perlindungan kepada para pekerja migran baik yang sudah kembali ke tanah air maupun yang masih berada di luar negeri.
Kita hanya berharap corona segera usai, dan kita kembali mengarungi kehidupan normal seperti semula. Semoga Allah melindungi ummatnya dari bencana corona ini. Aamiin.***