Korea Selatan mulai melonggarkan serangkaian aturan pembatasan pergerakan setelah tren penularan kasus virus corona (Covid-19) menurun secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
DARA| JAKARTA- Korea Selatan mulai mengizinkan warga berkumpul dan mengadakan sejumlah acara publik setelah menerapkan aturan menjaga jarak yang ketat sejak Maret lalu.
Meski begitu, Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun menuturkan pemerintah akan tetap menerapkan beberapa syarat agar masyarakat tetap menjaga jarak aman.
“Korea Selatan akan menerapkan skema hidup karantina setiap hari mulai Rabu pekan ini. Perkumpulan dan acara boleh dilangsungkan di bawah beberapa syarat dan kondisi jika warga mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan,” kata Chung di Seoul pada Senin (4/5/2020).
Pemerintah juga berencana membuka kembali kegiatan sekolah sekitar pertengahan Mei menurut kantor berita Yonhap. Beberapa liga olah raga profesional seperti baseball dan sepakbola juga akan kembali memulai musim baru mulai pekan ini. Namun, beberapa pertandingan akan diadakan secara tertutup tanpa penonton.
Dilansir AFP, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang sangat terdampak penyebaran wabah corona di masa awal penyebaran pandemi itu. Korea Selatan sempat menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di luar China, tempat virus Covid-19 pertama kali terdeteksi dan menyebar.
Akibatnya, acara publik, olahraga, hingga konser-konser K-Pop terpaksa diundur bahkan dibatalkan. Operasional sekolah, perkantoran, tempat-tempat wisata, museum, galeri, hingga rumah ibadah juga ditangguhkan sementara waktu.
Namun, pemerintah Korea Selatan dianggap cukup cepat menanggulangi penyebaran virus dengan menerapkan pelacakan, pemeriksaan, dan perawatan massal.
Korea Selatan bahkan membuka sejumlah pos pemeriksaan Covid-19 secara drive through sehingga mempermudah warga untuk melakukan tes corona.
Kebijakan penanganan Korea Selatan pun banyak dipuji dan dicontoh negara lain.
Per hari ini, statistik John Hopkins University mencatat 10.801 kasus corona dengan 252 kematian terjadi di Korea Selatan. Negara tersebut memiliki angka kematian rendah virus corona.