“Sekarang sudah tidak ada kunjungan tamu wisata ke KBB. Bukan hanya usaha pariwisata yang terdampak, pekerjanya pun sangat terdampak,” kata David Oot.
DARA | BANDUNG – Sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, babak belur selama pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Tidak main-main, selain anjloknya pendapatan dari sektor parwisata, ini juga berimbas pada ribuan orang pekerja yang terpaksa dirumahkan.
Kepala Bidang Kepariwisataan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, David Oot mengatakan, kondisi tersebut merupakan dampak dari wabah corona sehingga tidak adanya wisatawan yang dapat berlibur.
“Sekarang sudah tidak ada kunjungan tamu wisata ke KBB. Bukan hanya usaha pariwisata yang terdampak, pekerjanya pun sangat terdampak,” kata David saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (7/5/2020).
David mengatakan, ribuan karyawan tersebut merupakan pekerja di perhotelan, restoran, pekerja seni, pekerja ekonomi kreatif dan kelompok sadar wisata.
“Semua pekerja pariwisata ini, sudah kami data secara lengkap. Berdasarakan data kami, total semua sudah ada 2.448 orang yang dirumahkan,” ujar David.
Dirinya berharap, pandemi corona segera berakhir sehingga pariwisata di KBB bisa kembali tumbuh. Apalagi, selama ini pariwisata merupakan sektor unggulan di KBB.
“Jika melihat surat edaran pertama terkait penutupan hingga adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), maka jelas itu sangat berdampak sekali. Kami berharap setelah wabah corona berakhir, dunia pariwisata bisa berbenah dan bangkit lagi,” harapnya.
Saat ini pariwisata di KBB menjadi salah satu poin penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Hal ini tak terlepas dari adanya beberapa wahana wisata favorit pun seperti Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu, The Lodge Maribaya, Farm House Susu Lembang, dan sejumlah objek wisata lainnya.***