DARA | CIANJUR – Menjalankan usaha di tengah merebaknya pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Seperti yang dialami seorang pelaku usaha potong rambut di seputaran Jalan Pangeran Hidayatullah, Dimas mengaku kehilangan 60 persen pendapatannya sejak merebaknya pandemi Covid-19.
Munculnya sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 menambah berat usaha yang telah ditekuninya hampir lebih lima tahun terakhir itu.
“Sejak merebaknya Covid-19, pendapatan menurun drastis hingga mencapai 60 persen. Karena banyak kebijakan seperti social dan physical distancing, sehingga pelanggan banyak yang mengurungkan niatnya untuk memotong rambut,” kata Dimas saat ditemui, Jumat (8/5/2020).
Dimas mengungkapkan, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pelanggan, ia telah melaksanakan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19, seperti menyediakan hand sanitizer, mengunakan masker, serta melakukan perawatan peralatan menggunakan cairan pembunuh virus.
“Peralatan kami bersihkan dengan cairan anti kuman atau virus. Kami juga sediakan hand sanitizer bagi pelanggan saat akan memasuki tempat potong rambut, termasuk penggunaan masker saat melayani pelanggan,” ujarnya.
Dirinya berharap wabah ini cepat berlalu, sehingga aktivitas sosial masyarakat kembali normal dan usaha yang dijalaninya dapat kembali mendapatkan omzet yang normal.
Sementara itu, Juanda, seorang sopir angkutan online mengaku, untuk dapat memenuhi target order yang ditetapkan dari perusahaannya sangat sulit.
“Jangankan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, untuk cicilan bayar tagihan mobil aja bingung. Bulan ini aja saya sudah telat, membayar. Malah kepikiran untuk menjual kembali mobil,” kata Juanda.***
Editor: Muhammad Zein