“Tidak tahu kenapa, keluarga saya tak pernah mendapatkan bantuan apapun. Untuk bantuan nasi kotak saat merebaknya virus Corona saja saya tidak dapat. Sementara warga yang dinilai lebih mampu justru mereka mendapatkannya,” ungkap Ali Rahman Hakim.
DARA | CIANJUR – Pendataan ataupun pendistribusian bantuan dari pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah bagi masyarakat terdampak Covid-19 masih dinilai tidak maksimal.
Ditengah gencarnya pendistribusian bantuan itu, terdapat seorang warga yang dinilai cukup berhak mendapatkan bantuan justru malah tidak mendapatkan sama sekali.
Yaitu Ali Rahman Hakim, warga Kampung Babakan Nagrak RT 01/RW 03, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang harus gigit jari di saat tetangganya yang dinilai lebih mampu justru mendapat bantuan dari pemerintah.
Ali yang hidup bersama keluarganya di sebuah rumah reyot dan nyaris ambruk berukuran 6×4 meter nyaris tak pernah tersentuh atau mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Untuk menghidupi keluarganya, Ali hanya mengandalkan upah sebagai buruh serabutan itu mengungkapkan, bukan hanya bantuan pemerintah bagi yang terdampak pandemi Covid-19. Namun bantuan sosial dari pemerintah, seperti Kartu sehat, Gakin, Askeskin, BLT, dan PKH tak pernah diterimanya.
“Tidak tahu kenapa, keluarga saya tak pernah mendapatkan bantuan apapun. Untuk bantuan nasi kotak saat merebaknya virus Corona saja saya tidak dapat. Sementara warga yang dinilai lebih mampu justru mereka mendapatkannya,” ungkap Ali saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (11/5/2020).
Ali yang sudah hampir 11 tahun menghuni gubuk reyotnya itu berharap pemerintah dapat berlaku adil dengan kondisi perekonomiannya.
“Saat orang lain mendapat berbagai jenis bantuan, seperti PKH, BLSM, BLT dan lainnya. Saya hanya bisa menelan ludah saja, dan memikirkan nasib hidup keluarga,” ucapnya lirih.***
Editor: Muhammad Zein