PSBB Jabar Segera Berakhir, Pemerintah Tetap Awasi Aktivitas Warga

Jumat, 15 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi PSBB. (Foto/Design: Muhammad Zein/dara.co.id)

Ilustrasi PSBB. (Foto/Design: Muhammad Zein/dara.co.id)

“Kita harus tetap waspada, meski PSBB berakhir, dimana kami tidak akan melakukan kegiatan secara bebas. Bagaimana mekanismenya? Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan dan berbagai pihak yang terkait,” kata Ahyani Raksanagara.


DARA | BANDUNG – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi Jawa Barat akan berakhir pada Selasa (19/5/2020) nanti. Meski PSBB Jabar berakhir, bukan berarti masyarakat bisa langsung bebas begitu saja.

Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menegaskan, untuk Kota Bandung akan tetap melakukan buka tutup secara parsial. Pasalnya, hal ini karena pandemi Covid-19 belum dinyatakan hilang dan masih berpotensi menyebarkan virusnya.

“Kita harus tetap waspada, meski PSBB berakhir, dimana kami tidak akan melakukan kegiatan secara bebas. Bagaimana mekanismenya? Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan dan berbagai pihak yang terkait,” kata Ahyani saat ditemui wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (15/5/2020).

Lebih lanjut Ahyani menjelaskan, ada aturan baru tentunya yang akan dimulai pada 20 Mei mendatang setelah PSBB Jabar berakhir. “Entah akan melakukan pembatasan berskala besar atau seperti awal, bagaimana eksekusinya itu akan kita pertimbangkan,” tuturnya.

Khawatirnya, kata Ahyani, ketika dibebaskan wabahnya semakin cepat berkembang. Karena itu menurutnya harus ada tindakan yang mengutamakan aspek keseimbangan. Dimana pembatasan dilakukan sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.

“Selama virusnya masih ada, semakin disiplin maka akan semakin cepat hilang wabah Covid-19. Namun sebaliknya, ketika kelonggaran diterapkan tidak akan terkendali, maka ketika akan kembali membuka berbagai kegiatan kami akan lakukan pemantauan,” paparnya.

Oleh sebab itu pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan setelah PSBB ini berakhir. “Ketika kita membuka satu kegiatan, kita awasi. Jika dampaknya wabah meningkat maka kita akan tutup kembali. Terlebih reproduksi dari Covid-19 itu kan cepat, ketika ada 10 yang tertular maka akan ada ke-11, terus saja seperti itu. Sehingga karena perkembangannya dinamis jadi aturan yang kita tetapkan pun dinamis,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama
Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 02:47 WIB

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru