Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada beberapa obat atau metode pengobatan pasien Covid-19 yang dalam fase uji klinis. Dari jumlah itu belum satu pun yang disetujui untuk bisa digunakan.
DARA| JAKARTA- Kepala teknis program kedaruatan WHO Maria van Kerkhove mengatakan, ada banyak hal yang perlu dipastikan dari penggunaan obat tersebut sehingga bisa meminimalisasi dampak buruk, termasuk efek sampingnya.
“Ada ratusan uji klinis yang sedang berlangsung. Alasan (mengapa) kami perlu menunggu hasil penelitian ini karena mereka mengevaluasi, bagaimana obat ini bekerja dalam mencegah infeksi, mencegah seseorang menderita penyakit lebih parah, mencegah kematian, dan seberapa aman obat-obat tersebut, apakah memiliki efek samping,” kata Maria, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (16/5/2020).
Saat ini, lanjut Maria, WHO meluncurkan Solidarity Trial atau uji klinis yang berfokus pada beberapa obat serta beberapa terapi untuk mengetahui tingkat keamanan dan keefektifannya terhadap Covid-19.
“Ada lebih dari 2.500 pasien terdaftar dalam uji klinis di banyak tempat. Itu akan butuh waktu sebelum kami mendapat jawaban lengkap tentang obat mana yang manjur, tapi saat ini belum ada obat yang disetujui,” tuturnya, dilansiir dari inews.id.
Senada dengan Maria, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Michael Ryan menegaskan pentingnya proses penelitian obat demi mencapai level keamanan maksimal.
“Ada proses yang benar-benar teruji dengan baik, jadi sangat penting bagi kami untuk mendorong inovasi. Kami mendorong orang-orang untuk mencari solusi, namun ketika akhirnya solusi tersebut berpotensi untuk tersedia, kami perlu menempatkannya melalui proses yang tepat demi kepentingan keselamatan dan demi memastikan hal terpenting, ini tidak membahayakan,” katanya.
Editor : Maji