Mengaku tak menerima bantuan meski sudah terdaftar di data kependudukan, 500 warga Desa Bobojong Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendatangi kantor desa.
DARA | CIANJUR – Informasi yang dihimpun, ratusan warga datang ke kantor Desa Bobojong pukul 20.00 WIB, Jumat kemarin.
Warga langsung masuk ke halaman parkir kantor desa dan mempertanyakan nasib mereka ke kepala desa dan perangkat desa terkait bantuan akibat dampak pandemi.
“Ada 500 orang yang datang, mayoritasnya ibu-ibu. Kami hanya ingin tahu, kenapa kami tidak kebagian bantuan, yang jauh kebagian sedangkan kami yang tempat tinggalnya di dekat desa tidak dapat. Padahal kami juga masyarakat kecil yang terdampak pandemi ini,” ujar Suhari (50), salah seorang warga.
Menurutnya, sejak awal munculnya rencana pemberian bantuan untuk warga tidak mampu dan terdampak pandemi, warga sudah didata dan diminta salinan administrasi kependudukannya.
Tetapi hingga saat ini, mereka tidak mendapatkan satupun bantuan dari pemerintah, baik daerah, provinsi, hingga pusat.
“Kami hanya minta kejelasan, mentoknya atau tersendatnya dimana data kami yang waktu itu diminta oleh pemerintah. Disimpannya dimana? sehingga bisa tidak dapat sedangkan yang lain dapat,” tegasnya.
Kepala Desa Bobojong, Suwandi, mengatakan, kedatangan masyarakat ke kantor desa karena ketidaktahuan terkait program bantuan. Setelah dijelaskan, warga bisa menerimanya dan menyerahkan tindaklanjutnya ke pemerintah desa.
“Intinya ketidaktahuan, prosedurnya seperti apa. makanya kami jelaskan pada mereka. Semuanya kondusif, meski tadi sempat ada yang bakar-bakar di depan kantor desa. Langsung dipadamkan oleh masyarakat sendiri,” kata Suwandi.
Suwandi mengatakan, terkait warga tidak mampu dan terdampak Covid-19, Pemdes sudah mengajukan seluruhnya, sesuai pendataan oleh RT, RW, hingga Kepala Dusun (Kadus).
Namun, lanjut dia, dari data yang diajukan kerap kali tidak sesuai dengan total bantuan yang diterima.
“Semuanya diajukan, ada ribuan yang diajukan. Tapi yang datang dari setiap pintu bantuan ada yang hanya untuk 50 penerima ada yang hanya 80 penerima. Padahal banyak yang terdampak. Saya akan coba usulkan lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Mande, Yudha Azwar, mengatakan, pihaknya akan mengecek warga yang mendatangi Kantor Desa Bobojong, apakah warga tersebut berhak menerima bantuan atau tidak.
“Kita juga cek apakah sudah diusulkan atau belum. Jangan sampai salah sasaran juga, bantuan kan untuk warga kurang mampu yang terdampak Covid-19. Kalaupun belum terusulkan melalui bantuan gubernur dan bantuan kemensos, akan kita coba akomodir melalui BLT dana desa,” jelas Yudha.***
Editor: denkur