“Jika memang mereka masih tidak mematuhi aturan PSBB ini, kami tak segan untuk mencabut izin operasionalnya. Jika mereka tetap buka besok, Pemkab akan mengambil langkah tegas untuk mencabut izin pertokoan tersebut,” kata Herman Suherman.
DARA | CIANJUR – Sejumlah tokoh non pangan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih terpantau mencuri-curi kesempatan untuk tetap beroperasi ditengah kebijakan penutupan total toko non pangan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Cianjur.
Kebijakan Pemkab Cianjur untuk menutup operasional toko-toko non pangan di wilayah Cianjur, guna menekan terus melonjaknya angka pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pihaknya akan memberikan tindakan tegas bagi para pemilik toko non pangan yang terbukti masih beroperasi. Langkah tegas itu, mulai dari teguran hingga pencabutan izin pertokoan.
“Jika memang mereka masih tidak mematuhi aturan PSBB ini, kami tak segan untuk mencabut izin operasionalnya. Jika mereka tetap buka besok, Pemkab akan mengambil langkah tegas untuk mencabut izin pertokoan tersebut,” kata Herman kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).
Herman mengungkapkan, kebijakan tersebut diambil untuk mengoptimalkan PSBB dan mempercepat selesainya pandemi Covid-19 terutama di Kabupaten Cianjur.
“Dari awal sudah berbagai upaya dilakukan, mulai dari pembatasan jam operasional hingga hanya empat jam. Tapi masih banyak yang berkerumun dan belanja. makanya sekarang benar-benar ditutup total, kecuali toko yang menjual sembako. Kita bersama berusaha untuk menekan penyebaran, dan diharapkan pandemi ini segera berlallu,” jelasnya.
Herman menyebutkan, petugas gabungan dari TNI Polri, dan Satpol PP Kabupaten Cianjur terus melakukan pemantauan dan pengawasan terkait aktivitas toko-toko non pangan di wilayah Cianjur.
“Stiker penutupan juga sudah dipasang, kenapa masih buka. Pemkab sedang berusaha menjaga kesehatan masyarakat dari virus Corona, makanya disuruh tutup juga. Tidak akan lama, hanya sampai PSBB berakhir,” ujarnya.
Masih adanya sejumlah pemilik toko non pangan yang beroperasi ditengah penerapan PSBB, Herman mengaku kecewa.
“Penanganan percepatan pandemi ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga butuh peran serta masyarakat, agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Aktivitas masyarakat dapat kembali normal,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein