Komet Raksasa Tengah Mendekati Bumi, Fenomena Apakah Ini?

Jumat, 29 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (FOTO : CNNIndonesia)

Ilustrasi (FOTO : CNNIndonesia)

Komet raksasa C/2017 K2 tengah mendekat ke Bumi dan akan melintas pada Desember 2022. Komet ini pertama kali terlihat pada 21 Mei 2017 dan difoto oleh teleskop ruang angkasa Hubble.


DARA| BANDUNG- Saat ini komet tersebut berjarak 10 AU (astronomical unit) dari Bumi. Satuan AU menunjukkan jarak antara Matahari dan Bumi.

Dengan demikian komet ini masih berada 10 kali jarak Bumi dan Matahari. Jika dikonversi jaraknya sekitar 1,5 miliar kilometer dari Matahari.

Namun, pengamat takjub dengan tingkat kecerahan komet yang diamati pada 23 dan 24 Mei lalu, seperti ditulis CNet.

“Jaraknya hampir 10 UA dari Matahari, tapi terlihat sangat aktif dan terang,” cuit Astronom Con Stoitsis lewat akun @vivstoitsis.

Setelah tiga tahun sejak pertama ditemukan, komet ini masih dalam perjalanan mendekat ke Bumi. Saat itu, pengamat melihat kalau komet ini telah mulai menampakkan ekor debu yang disebut koma.

Ekor debu ini tampak ketika komet mulai mendekati Matahari. Pengamat memperkirakan ekor komet ini hasil dari gesekan permukaan komet yang terdiri dari gas beku ketika bergerak mendekati Matahari. Gas beku pada permukaan komet ini terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan karbon monoksida.

Komet ini ditengarai menjadi komet yang ditemukan dengan lintasan paling jauh dari Matahari. Sebab biasanya komet ditemukan pada jarak yang lebih dekat dari Matahari.

“Kebanyakan komet ditemukan pada jarak yang lebih dekat ke Matahari di sekitar orbit Jupiter. Sehingga ketika kita menemukannya, permukaan volatil (komet) sudah terpanggang,” jelas astronom Dr. David Jewitt dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, seperti dikutip Sci News.

Teleskop Hubble membantu timpengamat unutk memperkirakan ukuran inti komet K2. Diperkirakan diameter inti sekiutar 12 miil dan panjang koma 10 kali diameter Bumi.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Komplek Kantor Pemkab Bandung di Soreang Kumuh, Ini Kata Wabup Ali Syakieb
Kota Bogor Nyatakan Status Darurat Bencana Hidrometeorologi
Update Banjir di Bekasi, Bupati Instruksikan BPBD dan Dinsos Turun ke Lokasi
Calon Pebisnis Sukses Mari Merapat, Pegadaian GadePreneur 2025 Resmi Dibuka!
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya
Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 5 Maret 2025 - 15:37 WIB

Komplek Kantor Pemkab Bandung di Soreang Kumuh, Ini Kata Wabup Ali Syakieb

Rabu, 5 Maret 2025 - 15:11 WIB

Kota Bogor Nyatakan Status Darurat Bencana Hidrometeorologi

Rabu, 5 Maret 2025 - 12:37 WIB

Update Banjir di Bekasi, Bupati Instruksikan BPBD dan Dinsos Turun ke Lokasi

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:04 WIB

Calon Pebisnis Sukses Mari Merapat, Pegadaian GadePreneur 2025 Resmi Dibuka!

Senin, 3 Maret 2025 - 13:41 WIB

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor

Berita Terbaru