Memutus penyebaran virus corona, warga di satu RT harus dikarantina. Itu dilakukan berdasarkan hasil tracking dari pasien positif corona. Ini paparan kadinkes.
DARA | BANDUNG – Satu RT di RW03 Desa Tanimulya Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa harus menjalani karantina mikro. Jumlah penduduknya 250 kepala keluarga dan 735 jiwa.
Kenapa begitu? Pasalnya, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjayanto, berdasarkan hasil tracking di situ ada pasien positif corona yang masuk klaster Pasar Antri Cimahi. jelasnya, ada warga Desa Tani Mulya yang terpapar Covid-19, memiliki hubungan interaksi lumayan banyak dengan warga sekitarnya.
“Hasil tracking yang bersangkutan kontak dengan masyarakatnya lumayan banyak. Kebetulan ada support sumber daya manusia Provinsi Jabar, untuk satu kabupaten/kota satu pilot project,” jelas Hernawan, saat dihubungi dara.co.id, Senin (1/6/2020).
Rencananya, lanjut Hernawan, karantina mikro Desa Tani Mulya mulai 2-12 Juni 2020, setelah warga setempat menjalankan swab test pada hari itu juga. Bagi yang dinyatakan positif hasil swab test, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Sebelumnya, kata Hernawan, daerah yang akan dikarantina mikro untuk pengendalian Virus Covid-19 adalah Desa Cipeundeuy Kecamatan Padalarang, pasalnya desa itu jumlah pasien positif paling banyak dibanding desa lainnya di Bandung Barat. Namun, lingkungan pemukiman pasien di Desa Cipeundeuy terpisah-pisah, sehingga relatif bisa terkendali.
Lagipula, untuk pasien Cipeundeuy saat ini telah dikarantina di rumah sakit rujukan, baik yang terpapar maupun Orang Tanpa Gejala (OTG).
Sementara itu untuk kesiapan pelaksanaan karantina mikro, pihaknya mulai hari ini menerjunkan tim untuk memberikan edukasi Covid-19 pada warga sekitar.
Disebutkan Hernawan, selain dibantu oleh Pemprov Jabar untuk pendanaan, Pemerintah Desa Tanimulya juga sangat berperan dalam program itu.
“Kita sudah berkoordinasi terus untuk pelaksanaannya dengan pihak Desa Tanimulya. Karena ada langkah-langkah pencegahan, sampai pasca karantina yang harus dijalankan secara kerjasama,” pungkas Hermawan.***
Editor: denkur