Bupati Bandung: “Kita Aplikasikan Nilai-nilai Pancasila untuk Melawan Covid-19”

Senin, 1 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Bandung, dadang Naser (Foto: Humas Pemkab bandung)

Bupati Bandung, dadang Naser (Foto: Humas Pemkab bandung)

Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, biasanya dilakukan melalui kegiatan upacara. Namun, dalam rangka mencegah penyebaran wabah penyakit akibat virus corona, Bupati Bandung H Dadang M Naser didampingi sejumlah jajarannya kali ini mengikuti kegiatan peringatan melalui video conference.


DARA | BANDUNG – Bupati mengungkapkan, Pancasila dalam bahasa lokal Kabupaten Bandung dapat diinterpretasikan menjadi Sabilulungan. Di mana di dalamnya ada kebersamaan, gotong royong, silih asah, asih, asuh, saling menghargai dan menghormati.

Namun Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, menurut bupati belum menjadi karakter masyarakat yang sesungguhnya. Pancasila baru sebatas dihapal, aplikasinya belum komprehensif dan masih parsial.

“Mari kita aplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menjalankan nilai-nilai dalam syariat Islam, kebersamaan dan toleransi, itu juga berarti menjalankan Pancasila,” ucap bupati usai kegiatan yang berlangsung di kediamannya di Kecamatan Ciparay, Senin (1/6/2020).

Bila Pancasila sudah dijalankan, maka masyarakat akan selalu taat pada aturan dan anjuran dari pemerintah. Termasuk dalam kondisi menghadapi wabah covid-19, menurutnya bila jiwa Pancasila dijalankan oleh masing-masing individu, maka akan menjadi senjata untuk melawan pandemi global tersebut.

“Artinya ada kebersamaan, toleransi, gotong royong, saling menghormati dan saling mengingatkan di antara warga Bandung, untuk selalu melakukan protokol pencegahan covid-19,” ujar bupati.

Meskipun sebaran covid-19 di Kabupaten Bandung hanya 0,6% dari jumlah penduduk, atau masih terbilang kecil, dirinya meminta masyarakat untuk tidak terlalu percaya diri lalu mengabaikan protokol pencegahan covid-19.

“Tetap jaga jarak, pakai masker saat keluar rumah atau berinteraksi, dan rajin cuci tangan pakai sabun atau selalu bawa hand sanitizer. Berikutnya terapkan etika meludah, batuk dan bersin. Tidak sembarangan, namun pakai tisu lalu tisunya dibuang ke tempat sampah,” imbaunya.

Hingga saat ini virus corona belum ada obat atau vaksinnya. Kesembuhan pasien yang terjangkit covid-19 pun, lanjutnya, baru dari sisi peningkatan imun tubuh dan kedisiplinan diri sesuai protokol pencegahan covid-19.

“Kena virus corona itu memang repot penanganannya. Oleh karena itu terus waspada dan berhati-hati, jangan sampai keluarga kita dan kita sendiri terkena,” pungkas Dadang Naser mengingatkan.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Banjir di Palabuhanratu Sukabumi Rendam Puluhan Rumah di Tiga Desa dan Menewaskan Seorang Warga
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Simak Nih, Empat Dalang dari Generasi Ketiga Tampil di Satu Pagelaran Wayang Golek
Begini Suasana Layanan Publik di Acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga
Bupati Cirebon Guncang Publik, Begini Ceritanya
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 11:21 WIB

Banjir di Palabuhanratu Sukabumi Rendam Puluhan Rumah di Tiga Desa dan Menewaskan Seorang Warga

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Senin, 14 April 2025 - 16:53 WIB

Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM

Berita Terbaru