Sejak Februari 2020, pihak kerajaan Saudi Arabia menutup akses jamaah Umroh memasuki Makkah untuk menajalankan ibadah haji. Itu semua gara-gara wabah virus corona yang juga menyerang Arab Saudi.
DARA | BANDUNG – Pemerintah pun telah memutuskan untuk membatalkan keberangkatan jamaah haji Indonesia tahun ini.
Salah satu yang terimbas dari keputusan itu, adalah penyedia jasa Tour Haji dan Umroh, PT Aldis Nusa Wisata, sebuah perusahaan jasa Tour Haji dan Umroh yang berdiri sejak tahun 2004.
Aditya Darmawan, Kepala Cabang Albis Nusa Wisata di Kabupaten Bandung Barat mengaku merasakan dampak yang begitu besar terhadap bisnisnya itu.
“Semenjak adanya pandemi Covid-19, Albis Nusa Wisata mengalami beberapa kerugian yang berdampak terhadap keberangkatan haji&umroh,” ujarnya saat dihubungi melalui saluran telepon, Kamis, (4/6/2020)
Kerugian yang dirasakan oleh Albis, menurutnya, pertama dengan adanya pandemi ini pihaknya harus merumahkan beberapa karyawannya di kantor Albis Nusa Wisata di cabang Kabupaten Bandung Barat yang terletak di daerah kecamatan Parongpong.
Kerugian kedua, tidak punya pendapatan karena tidak bisa menjual program umroh ataupun haji. “Sampai saat ini, di Albis sendiri, ada 29 jamaah yang batal berangkat karena pandemi covid-19,” kata Adit.
Ia mengatakan, menurut jadwal yang ditetapkan, jamaah Umroh di Albis tersebut seharusnya berangkat pada bulan maret tepatnya pada tanggal 15 maret 2020.
Namun, karena adanya pandemi ini, seluruh jamaah Albis group batal berangkat. Tapi, pihak Saudi telah memberikan opsi bagi travel haji&umroh, untuk melakukan resedule ataupun refund.
“Albis nusa wisata sendiri, memilih untuk me-reschedule jadwal keberangkatan sehingga pada waktu dibukanya akses ke saudi, jamaah yang batal tersebut bisa menjadi prioritas,” tuturnya.
Ia pun berharap, mudah-mudahan pandemi Covid-19 bisa berlalu dan jamaah yang ingin berangkat umroh ke tanah suci, bisa segera melaksanakan ibadah umrohnya.
Sementara itu, terkait nominal kerugiannya, sendiri, Kepala Cabang Albis Nusa Wisata, tidak ingin menyebutkan nominal angka kerugian yang mereka alami secara gamblang.
“Tapi, bila dilihat dari paket ibadah yang kami jual, yang mana berkisar di angka puluhan juta sampai mencapai ratusan juta rupiah,” pungkasnya.***
Editor: denkur