Bumdes “Jaya Aulia” dinilai jalan ditempat dan manajemen keuangannya konon bermasalah. Masyarakat kecewa, sebab tadibnya diharapkan kehadiran bumdes dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
DARA | SUBANG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Jaya Aulia” itu berada di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Unit usahanya bergerak di bidang budidaya pohon katuk dan warung masyarakat (Warmas).
Namun, sejumlah sumber mengatakan, hingga saat ini nasib Bumdes “Jaya Aulia” itu tidak jelas. Bahkan, cenderung stagnan, tak berkembang seperti yang diharapkan.
Sejumlah tokoh masyarakat mengatakan, sebenarnya pemerintahan desa dan BPD sudah beberapa kali mengundang Ketua BUMDes untuk mengklarifikasi beberaha hal dan mengevaluasi program kedepan. Namun, hingga kini tidak jelas realisasinya.
“Jika BUMDes ‘Jaya Aulia’ harus dibekukan, tetap saja ketuanya terlebih dahulu harus bertanggungjawab tugasnya,” ujar sejumlah tokoh masyarakat Desa Cirangkong, Jum’at (05/06/2020).
Sementara itu, Kepala Desa Cirangkong Asep Sutia mengatakan, kepengurusan Bumdes ‘Jaya Aulia” dibentuk tahun 2017. Sinergitas antara pemerintah desa, pengurus BUMDes dan masyarakat sangat diperlukan agar dana desa yang dikucurkan pemerintah dapat terserap dengan baik dan benar sesuai azas manfaat. Namun, kini yang terjadi diluar dugaan, kata kades..
“Tahun 2019, saya dipercaya masyarakat Desa Cirangkong sebagai kepala desa. kemudian, pemerintah pusat kucurkan dana BUMDes melalui anggaran dana desa sebesar Rp100 juta serta dana dari Kemendes langsung melalui rekening BUMDes ‘Jaya Aulia’ sebesar Rp50 ribu,” tutur Kades Asep Sutia.
Terkait dana Bumdes dari dana desa itu, kata Kades Asep Sutia, sebelum diserahkan ke Ketua BUMDes ‘Jaya Aulia’ dilakukan dulu rapat koordinasi antara aparat desa, Badan dan lembaga desa lainnya, termasuk Babinsa dan Babin Kamtibmas Desa Cirangkong.
Mereka pun menyaksikan penyerahan dana tersebut. Sebelumnya Ketua BUMDes ‘Jaya Aulia’ diharuskan mereprentasikan program unit bidang usaha garapan BUMDes dan juga menajemen tatakelola keuangannya guna menunjang laju BUMDes benar-benar amanah.
“Kita yang selama ini sudah membangun sinergitas peran antar Pemdes, BPD, LPM dan organisasi lainnya khususnya BUMDes ‘Jaya Aulia, sebagai program wahana unggulan Desa untuk mendongkrak ekonomi ke sejahteraan masyarakat desa ditunjang dengan kearifan lokal. Namun sayang ternyata BUMDes ‘Jaya Aulia’ yang kita harapkan jauh diluar harapan semuanya kacau membingungkan,” ujar kades.
Kendati demikian Kades Asep berharap ketua BUMDes ‘Jaya Aulia’ dengan dibekukannya kegiatan BUMDes itu seyogya nya paham segera datang sebelum dipanggil dan sadar sebelum disadarkan semuanya perlu penyelesaian.***
Editor: denkur