Meski nihil temuan, namun Cianjur masih berada di zona kuning. Masyarakat harus tetap waspada, virus corona masih mengintai kehidupan manusia setiap saat setiap detik.
DARA | CIANJUR – Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, menyatakan Kabupaten Cianjur masih berada pada zona kuning, meski beberapa pekan terakhir tidak ditemukan kasus positif Covid-19
Menurut Yusman, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tercatat 136 daerah di Indonesia, termasuk Cianjur yang masuk dalam zona kuning.
“Kami imbau masyarakat untuk lebih mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan jaga jarak serta menggunakan alat pelindung diri (masker),” kata Yusman, kepada wartawan, Kamis (11/6/2020).
Yusman menyebutkan, beberapa indikator seperti epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat dan indikator pelayanan kesehatan. Setiap indikator memiliki penilaian dan selanjutnya pembobotan dan penjumlahan.
“Hasil untuk Cianjur masih kuning dengan resiko penularan rendah, indikator tersebut juga mengacu pada jumlah ODP dan PDP di masing-masing wilayah. Di Cianjur, angka tersebut masih tinggi sehingga dinilai masih berisiko terjadi penularan,” katanya.
Untuk menghindari hal tersebut, pihaknya secara gencar dengan melibatkan tim kesehatan ditingkat bawah agar mengimbau warga untuk tetap menjaga kesehatan diri, lingkungan dan menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.
Hal tersebut sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 serta untuk mengembalikan Cianjur ke dalam zona hijau. Menggunakan masker dan jaga jarak serta rajin mencuci tangan menjadi cara ampuh untuk menghindari penularan.
“Hingga saat ini, tercatat jumlah ODP yang masih menjalani pengawasan di Cianjur, sebanyak 339 orang, 10 orang meninggal dunia dan jumlah PDP yang masih dalam pengawasan sebanyak 78 orang, 29 orang meninggal,” tandasnya.***
Editor: denkur