“Masjid-masjid di Cianjur sudah menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. Protokol kesehatan yang diterapkan, seperti pemeriksaan suhu tubuh bagi jamaah yang datang, serta diberikan masker bagi yang lupa membawa,” kata Ahmad Yani.
DARA | CIANJUR – Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diimbau meningkatkan penerapan protokol kesehatan bagi jamaah yang akan melakukan ibadah.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, Ahmad Yani menyebutkan, seluruh masjid di Cianjur selama pandemi Covid-19 tetap menggelar shalat berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, menyediakan cairan pencuci tangan dan jaga jarak antar-saf.
“Masjid-masjid di Cianjur sudah menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. Protokol kesehatan yang diterapkan, seperti pemeriksaan suhu tubuh bagi jamaah yang datang, serta diberikan masker bagi yang lupa membawa,” kata Ahmad, kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
Ahmad mengatakan, terkait pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru atau new normal, para pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) untuk lebih memperketat penerapan protokol kesehatan, bagi jamaah yang datang harus menggunakan APD dan membawa sajadah dari rumah.
Hal tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut, serta untuk menjamin kesehatan jamaah karena pengurus tidak memasang karpet atau sajadah untuk sementara hingga pandemi tuntas.
“Sosialisasi penerapan protokol kesehatan sudah kami lakukan sejak jauh hari. Sehingga seluruh pengurus masjid dan tempat ibadah lainnya sudah menerapkan hal tersebut. Sebab itu, di Cianjur tidak ada larangan shalat berjamaah selama pandemi,” jelasnya.***
Editor: Muhammad Zein