“Di masa Pandemi Covid-19 ini, kami harus lebih dini melakukan antisipasi agar masyarakat tidak berkerumun, supaya bisa mencegah penyebaran Covid 19,” ungkap Tisna Umaran.
DARA | BANDUNG – Dinas Pertanian (Distan)Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah merencanakan teknis pemotongan hewan kurban jelang Idul Adha 1441 Hijriah di tengah pandemi Covid-19. Yaitu dengan melakukan pemotongan hewan kurban hanya dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH).
Kepala Distan Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, pihaknya sedang merencanakan pelaksanaan kegiatan pemotongan hewan kurban hanya di RPH.
“Di masa Pandemi Covid-19 ini, kami harus lebih dini melakukan antisipasi agar masyarakat tidak berkerumun, supaya bisa mencegah penyebaran Covid 19,” ungkap Tisna saat diwawancara di ruang kerjanya, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (23/6/2020).
Tisna pun mengaku, Kabupaten Bandung memiliki tujuh RPH. Ketujuh RPH ini disiapkan untuk melakukan pemotongan hewan kurban saat Idul Adha. Rencana tersebut terlebih dulu akan didiskusikan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Departemen Agama, dan pengelola RPH.
“Sebelum melaksanakan rencana tersebut, kami akan berdiskusi dengan MUI, Depag dan RPH, terkait dengan himbauan tentang proses pemotongan hewan qurban, dimana sebaiknya dilakukan di RPH saja. Kita upayakan pemotongan hewan qurban di RTH ini gratis dan ditanggung kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung,” kata Tisna.
Lebih lanjut lagi Tisna menjelaskan, pihaknya akan merencanakan membuat panitia kecil yang terdiri dari anggota Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM). Nantinya anggota DKM ini akan menyaksikan prosesi pemotongan hewan kurban hingga siap diberikan kepada masyarakat.
Menurutnya, setiap RPH itu bisa memotong hewan 250 ekor per tiga hari. maka pihaknya akan membuat jadwal pemotongannya. Oleh karena itu, Dinas Pertanian akan berdiskusi mengenai teknis yang lebih rinci tentang pelaksanaan pemotongan hewan qurban di RPH ini.
“Boleh saja pemotongan hewan dilakukan di lingkungan masyarakat, tetapi harus berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid- 19, terkait protokol kesehatannya,” jelasnya.
Tisna pun menerangkan, meski banyak masyarakat yang terdampak Covid-19 ini, namun dirinya sangat yakin masyarakat yang berkurban lebih banyak dari tahun sebelumnya. Pasalnya pelaksanaan Ibadah Haji 2020 harus ditunda, sehingga kemungkinan banyak calon jamaah haji yang melaksanakan kurban di daerah masing-masing.
“Kami berharap pemotongan hewan qurban, dari mulai pemotongan hingga dikemas, bisa menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian, daging hewan qurban ini sebaiknya diutamakan dibagikan kepada masyarakat yang miskin yang sudah terdaftar Dinas Sosial Kabupaten Bandung,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein