Pengunjung ke Objek Wisata di KBB Belum Diwajibkan Bawa Surat Rapid Test

Jumat, 26 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tiga orang pengunjung berfoto di salah satu spot di obyek wisata Orchid Forest, Lembang, KBB, Jawa Barat. (Ist)

Tiga orang pengunjung berfoto di salah satu spot di obyek wisata Orchid Forest, Lembang, KBB, Jawa Barat. (Ist)

“Kami belum berpikir untuk rapid test terhadap para pengunjung, selain akan mengganggu kenyamanan, juga belum dikomunikasikan dengan gubernur. Tapi terpenting karyawannya dulu saja,” kata Aa Umbara Sutisna.


DARA | BANDUNG – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, belum berencana mengadakan rapid test terhadap para pengunjung yang datang ke sejumlah objek wisata di KBB, terutama yang ada di kawasan Lembang.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan rapid test hanya kepada karyawan objek wisata karena mereka yang berhubungan langsung dengan para pengunjung dari luar.

“Kami belum berpikir untuk rapid test terhadap para pengunjung, selain akan mengganggu kenyamanan, juga belum dikomunikasikan dengan gubernur. Tapi terpenting karyawannya dulu saja,” kata Umbara di Ngamprah, KBB, Jumat (26/6/2020).

Saat ini, rapid test terhadap karyawan objek-objek wisata tengah dilakukan secara bertahap yang biayanya oleh pemerintah. Ke depannya, pihak pengelola wisata bisa mengajukan secara mandiri ke puskesmas terdekat untuk rapid test secara berkala.

“Rapid test di objek wisata masih dibiayai pemerintah, tapi sesudah dibiayai pemerintah mereka bisa memakai biaya sendiri atau mengajukan ke puskesmas,” ujarnya.

Jika dari hasil tes ternyata para karyawan dinyatakan negatif Covid-19, maka dipastikan wilayah KBB masih aman dari penyebaran virus tersebut.

Umbara mengungkapkan sejauh ini kerumunan orang masih sering ditemukan di objek wisata dan pasar-pasar tradisional. Untuk itu, rapid test akan terus dilakukan hingga vaksinnya ditemukan.

“Pengambilan sampling dan rapid test akan terus dilakukan secara berkala hingga vaksinnya sudah ditemukan. Sebulan sekali dicek, baru berhenti tes jika vaksin atau obatnya sudah ditemukan,” ungkapnya.

Dirinya pun terus mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dengan selalu memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan.

“Masyarakat harus tetap disiplin, bukan karena zona biru lalu kita jadi terlena. Protokol kesehatan harus digalakkan terus,” imbau Umbara.***

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Menpar Pastikan Wisatawan Bisa Akses Fasilitas Selama Proses Evakuasi Erupsi Lewotobi Laki-laki
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:37 WIB

Menpar Pastikan Wisatawan Bisa Akses Fasilitas Selama Proses Evakuasi Erupsi Lewotobi Laki-laki

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Berita Terbaru