Sedikitnya 107 orang tewas tersambar petir di wilayah India utara dan timur saat fase awal musim monsoon tahunan. Demikian disampaikan para pejabat.
DARA| JAKARTA- Pejabat mengatakan, sebanyak 83 orang tewas di Bihar, India timur setelah tersambar petir. Sementara itu 24 orang lainnya juga tewas tersambar petir di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. Puluhan lainnya juga terluka, sebagaimana dilansir dari Aljazeera, Jumat (26/6)
Kilat dan petir biasanya terjadi selama musim monsoon sepanjang Juni-September.
Menteri Penanggulangan Bencana Bihar, Lakshmeshwar Rai mengatakan kepada AFP, kasus ini adalah angka kematian tertinggi harian akibat sambaran petir yang tercatat di negara bagian tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Rai menambahkan, lebih dari setengah kematian itu berasal dari distrik Bihar utara dan timur yang rawan banjir.
Dia juga memperingatkan angka kematian bisa meningkat karena pihaknya masih menunggu laporan data kematian dari pemerintah daerah di negara bagian tersebut.
Hujan lebat diperkirakan melanda Bihar pada Jumat dan Sabtu, menurut kantor Departemen Meteorologi India setempat.
Dikutip dari merdeka.com, di negara bagian Uttar Pradesh, kematian terbanyak dilaporkan di distrik Deoria dekat dengan perbatasan Nepal, dan kota suci Prayagraj, kata pihak berwenang.
Perdana Menteri India, Narendra Modi pada Kamis mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban melalui Twitter. Dia mengatakan, pemerintah kedua negara bagian sedang mengerjakan bantuan kedaruratan.
Lebih dari 2.300 orang tewas tersambar petir di India pada 2018, menurut Biro Data Kejahatan Nasional, data terbaru yang tersedia.
Musim monsoon sangat penting untuk mengisi kembali persediaan air di Asia Selatan, tetapi juga kerap menyebabkan kematian dan kerusakan yang meluas di seluruh wilayah ini setiap tahun.
Editor : Maji