Dara| Jakarta – Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo, gusar. Sudah empat tahun jadi presiden, namun, hingga saat ini, masih ada yang percaya isu bahwa ia anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurutnya, berdasarkan hasil survei yang diterimanya, enam persen responden percaya isu Jokowi adalah PKI.
“Kelihatannya memang cuma enam persen. Tapi itu setara dengan 9 juta masyarakat Indonesia. Masih banyak kan berarti,” ujar Jokowi dalam acara silaturahim dengan kiai serta santri di Pondok Pesantren Darul Hikmah, kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (4/11/2018).
Pada hari yang sama, saat pembekalan bagi 1.000 caleg perempuan di Hotel JHL Solitaire, Kota Tangerang, Jokowi mengaku, selama ini sudah sabar menghadapi isu anggota PKI. Maka, hampir selama empat tahun itu pula, ia memilih diam dan tidak ambil pusing atas tudingan itu. Namun, menjelang Pemilihan Presiden 2019, isu itu bukannya mereda, tetapi kian menguat. Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membuat klarifikasi dalam setiap kesempatan.
“Selama ini saya itu diem. Sabar, sabar, sabar, tapi kok kayak begini terus. Supaya enggak dibawa lagi ke mana-mana, perlu juga saya jawab sekarang,” ujar Jokowi.
Jokowi meminta klarifikasinya itu juga disebarluaskan kepada masyarakat umum. Ia mengatakan, ada tiga penjelasan yang dapat disampaikan kepada masyarakat. Pertama, isu itu tidak sesuai logika. Sebab, melalui Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966, negara memutuskan menjadikan PKI sebagai organisasi terlarang di Indonesia. Sementara, Jokowi baru lahir tahun 1961. Artinya, saat PKI dibubarkan, Jokowi baru berusia sekitar 4 tahun. “Masak ada PKI balita? Sampaikan begitu ke masyarakat. Dari sisi logikanya saja enggak bisa masuk,” ujar Jokowi.
Kedua, tudingan Jokowi PKI sering dibarengi dengan menampilkan gambar Ketua Umum PKI DN Aidit yang sedang berpidato. Di samping podium, tampak sosok yang sangat mirip dengan sosok Jokowi. Setelah dicek, ternyata foto itu saat Aidit berpidato tahun 1955. Artinya, Jokowi belum lahir pada tahun itu. “Siapa yang membuat gambar nakal seperti ini? Tapi kok saya lihat-lihat, mirip saya. Ternyata memang benar saya. Tapi tahun segitu, saya belum lahir. Ya kok bisa-bisanya masih percaya gitu lho,” ujar Jokowi. Ketiga, kata Jokowi, seperti ditulis kompas.com, isu PKI tidak hanya berembus bagi dirinya, melainkan juga menerpa kedua orangtuanya. Jokowi menegaskan, saat ini merupakan era keterbukaan. Seseorang dapat dengan mudah mengecek sebuah isu apakah benar atau bohong.
“Datangi saja masjid di dekat rumah saya, dekat rumah orangtua saya. Tanya, apa benar? Gitu saja kok enggak bisa? Di Solo itu NU ada, Muhammadiyah ada, Persis ada, LDII ada, FPI ada, semuanya ada. Tanyakan saja ke mereka, apa susahnya tho?” ujar Jokowi.***
Editor:Denkur