Beijing terlihat ketakutan dengan penyebaran pandemi virus corona. Wilayah ibukota China kembali di lockdown. Sebanyak 500 ribu warganya dikaratina lagi. Semua tak bisa ke mana-mana.
DARA| BEIJING- Lockdown ketat diberlakukan di hampir setengah juta orang di Beijing, Minggu (28/6/2020). China tak ingin galau. Seluruh upaya dilakukan untuk menahan penyebaran virus corona baru. Kendali penuh menahan sebaran virus itu dibuat dengan mengorbankan ekonomi.
China tak mau kenangan pahitnya saat pandemic meluas terulang kembali. Saat lockdown dibuka, sebagian besar Beijing kembali terinfeksi. Tak hanya Beijing, kasus baru juga muncul di provinsi tetangganya, Hebei.
Dilansir dari GenPi.co, para pejabat kesehatan mengatakan, wilayah Anxin akan sepenuhnya di-lockdown dan dikendalikan. Padahal, jaraknya terpaut 150 kilometer dari Beijing. Kebijakan ini adalah kebijakan yang sama saat puncak pandemi menyebar di Wuhan awal tahun ini.
Aturan ini akan kembali membuat warga sulit bergerak. Aktivitas warga sangat dibatasi. Menurut satuan tugas pencegahan epidemi lokal, hanya satu orang dari setiap keluarga yang akan diizinkan keluar sekali sehari. Itu pun hanya untuk membeli kebutuhan seperti makanan dan obat-obatan.
Sebelumnya, wilayah itu telah diberlakukan beberapa pembatasan perjalanan, tetapi sekarang individu hanya diperbolehkan meninggalkan rumah mereka untuk mencari perawatan medis.
Pejabat Lota Beijing, Xu Hejian mengatakan, tidak ada ruang untuk bersantai. Apalagi, pejabat kota juga telah memerintahkan masyarakat untuk tidak meninggalkan kota, menutup sekolah lagi dan me-lockdown puluhan kompleks perumahan untuk mencegah penyebaran virus.
Editor : Maji