DARA | SUKABUMI – Belum genap satu tahun, pembangunan trotoar di sejumlah titik di Kota Sukabumi, Jawa Barat, sudah kembali banyak yang rusak. Hal itu diakibatkan bahan trotoar tak kuat menahan beban yang sering dilintasi kendaraan.
Di antaranya trotoar yang berada di Jalan Suryakencana tepatnya depan Kantor Inspektorat Kota Sukabumi, Jalan RE Martadinata dan ruas jalan lainnya.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dishub Kota Sukabumi, Lutpi Alip membenarkan bahan yang digunakan menggunakan granit tidaklah kuat. Apalagi, trotoar tersebut sering dilintasi keluar masuk kendaraan yang posisinya tepat depan pintu masuk kantor, pemukiman atau pun mal.
“Ya bahan yang digunakan dari granit, jadi tidak akan kuat,” kata Lutpi saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (29/6/2020).
Pada saat pembangunan 2019 lalu, kata Lutpi, saat itu dirinya belum menjabat di posisi sekarang. “Kesalahannya dari pemilihan bahan material yang seharusnya bukan granit tapi batu andesit yang bisa dilalui oleh kendaraan,” terangnya.
Untuk pemeliharaannya, pihaknya akan melihat Juklak dan Juknis pemeliharaan kerusakan trotoar itu.
“Mengenai pemeliharaannya, sekarang akan menjadi tanggung jawab saya. Kalau ada anggarannya untuk pemeliharaan mungkin di anggaran perubahan,” jelasnya.
Terlepas dari itu, terkait kerusakan sejumlah jalan di Kota Sukabumi,
sejauh ini sudah mulai diperbaiki oleh jajaran Bina Marga. Seperti di pertigaan Jalan Koleberes dan Dayeuh Luhur.
“Kita sudah perbaiki, menggunakan anggaran tanggap darurat dari mulai saluran air dan jalannya kita cor beton lalu di aspal juga,” katanya.
Pihaknya juga melakukan pengerjaan beberapa tambal sulam di beberapa ruas jalan. Namun untuk pembayaran ke pihak ketiga, masih ditangguhkan dari anggaran perubahan.
“Pekerjaannya sudah dilakukan, namun pembayarannya ke pihak ketiga belum, menunggu dari anggaran perubahan,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein