Pegolf Paige Spiranac kerap dituding hanya memanfaatkan kemolekan wajah dan tubuh sintalnya demi meraih perhatian. Tak heran jika banyak yang menilai ia dijuluki atlet yang sarat dengan sikap-sikap kontroversi.
DARA| BANDUNG- Darah atlet sesungguhnya mengalir deras dalam diri Paige Spiranac. Ayahnya, Dan, adalah mantan atlet sepakbola Amerika. Sejak kecil, perempuan bernama lengkap Paige Renee Spiranac itu memang berambisi menjadi atlet. Awalnya, Paige kecil tertarik dengan senam.
Sayangnya, pada usia 12 tahun, dua kali cedera tempurung lutut membuatnya harus melupakan mimpi mengikuti Olimpiade dari cabang senam. Sejak itu, perempuan yang kini berusia 27 tahun tersebut beralih ke golf.
Dasar berbakat, Paige Spiranac memenangi lima dari tujuh turnamen yunior di Colorado, Amerika Serikat (AS). Kehebatannya itu berbuah beasiswa golf dari University of Arizona pada 2010. Dari situ karier golfnya menanjak.
Dikutip dari okezone, Paige Spiranac pertama kali menapaki karier sebagai pegolf profesional pada 2016. Sebenarnya ia diundang tampil di Turnamen Omega Dubai Ladies Classic pada Desember 2015, tetapi urung hadir. Perempuan kelahiran Colorado itu baru ikut Turnamen Cactus Tour pada Mei 2016.
Dua bulan kemudian, Paige Spiranac melakukan debut di turnamen LPGA, Ladies Scottish Open. Sayangnya, ia hanya bisa finis di peringkat 58. Pada Agustus 2016, upayanya mendapat kesempatan bermain golf pada turnamen-turnamen profesional, gagal. Sejak itu, Paige tidak pernah lagi bermain golf profesional.
Ia lantas beralih menjadi seorang selebgram. Selain menjadi selebgram, Paige Spiranac juga menjadi kolumnis tetap di majalah Golf Magazine sejak Desember 2018. Gencarnya unggahan di Instagram membuat banyak orang bertanya-tanya, sesungguhnya apa yang dibawa Paige Spiranac ke dunia golf.
Kini, Paige Spiranac tetap aktif di media sosial Instagram sembari tetap menulis untuk majalah. Ia juga memiliki podcast mengenai golf yang diberi nama Playing-A-Round. Meski tak lagi bermain secara profesional, Paige Spiranac tetap mencintai golf.
Editor : Maji