Gereja Komitmen Terapkan Protokol Kesehatan

Minggu, 12 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna saat memantau simulasi di Gereja Fajar Pengharapan, Jalan Pajagalan, Kota Bandung, Minggu (12/7/2020). (Foto: Avila Dwi Putra/dara.co.id)

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna saat memantau simulasi di Gereja Fajar Pengharapan, Jalan Pajagalan, Kota Bandung, Minggu (12/7/2020). (Foto: Avila Dwi Putra/dara.co.id)

“Tadi simulasinya sudah baik meski ada catatan kecil. Itu saya pikir tidak menjadi sesuatu yang prinsip. Kalau dari pendekatan regulasi sudah bisa operasional. Tetapi gereja ini baru mau mulai Agustus,” ujar Ema Sumarna.


DARA | BANDUNG – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengapresiasi penerapan standarisasi protokol kesehatan di gereja. Bahkan, hingga saat ini masih ada gereja yang masih belum membuka aktivitas beribadahnya walaupun regulasi dari Pemerintah Kota Bandung sudah memperbolehkannya.

Ema mengungkapkan, sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional, rumah ibadah sudah mulai dibuka secara bertahap. Meski baru diperkenankan menampung jemaah sebanyak 30 persen dari kapasitas.

Sedangkan saat masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), rumah ibadah diizinkan untuk menerima jemaat sekitar 50 persen dari kapasitas gedung.

“Tadi simulasinya sudah baik meski ada catatan kecil. Itu saya pikir tidak menjadi sesuatu yang prinsip. Kalau dari pendekatan regulasi sudah bisa operasional. Tetapi gereja ini baru mau mulai Agustus,” ujar Ema, usai simulasi di Gereja Fajar Pengharapan, Jalan Pajagalan, Kota Bandung, Minggu (12/7/2020).

Selain pengadaan fasilitas membersihkan tangan, jaga jarak dan pengecekan suhu tubuh, pengaturan kapasitas di Gereja Fajar Pengharapan ini juga baru merencanakan akan membuka 30 persen dari kapasitasnya. Selain itu, waktu beribadah juga ditambah menjadi tiga sesi dalam satu harinya.

Ema mengingatkan, di masa AKB ini tak lantas menjadi alasan untuk melonggarkan kewaspadaan. Dia menyerukan agar penerapan standarisasi protokol kesehatan tetap ketat. Sehingga tempat ibadah tidak menjadi klaster penyebaran virus corona baru.

“Ada rasa nyaman dan ketenangan buat jemaah bahwa tempat ibadah ini layak,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Bambang Widjaja menuturkan, di Kota Bandung ini sebagian besar tempat ibadah umat nasrani masih memilih tutup guna menghindari terjadinya klaster baru. Utamanya, gereja yang memiliki jemaah cukup besar.

“Setiap Senin pertama dan Senin ketiga gereja-gereja di Bandung berkomunikasi, menata diri, dan melangkah bersama. Saat ini yang mengikuti pertemuan secara daring di Bandung ada 140 gereja. Sekitar 30 gereja yang sudah mulai melakukan ibadah tapi mayoritas belum. Kami ingin memastikan keamannya,” jelas Bambang.

Seperti di Gereja Fajar Pengharapan ini, lanjut Bambang, terdata sekitar 3.000 orang yang rutin menjalankan ibadah. Sehingga penerapan standarisasi protokol kesehatan sangat diperhitungkan dan diberlakukan secara ketat.

“Karena keamanannya ada tiga, keamanan pada jemaah dan keamanan pelayan. Sedangkan keamanan yang ketiga yang menjadi tanggung jawab kita yaitu keamanan lingkungan. Jangan sampai nanti kita menjadi yang menyebarkan pada lingkungan,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:34 WIB

Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:26 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:23 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:26 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:23 WIB