Maraknya pedagang hewan qurban, jelang Idul Adha 1441 H dipantau Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi untuk memastikan kesehatan hewan qurban.
DARA | SUKABUMI – “Kita lakukan pengecekan kesehatan hewan qurban yang akan dijual para pedagang. Mengantisipasi adanya bahaya penyakit antraks,” ujar Kepala Dinas DKP3 Andri Hamami, usai monitoring di lokasi penjualan Sapi di Jalan Nyomplong, Rabu (15/7/2020).
Andri menyebutkan, sejak awal Juli kemarin petugas DKP3 telah memeriksa kondisi kesehatan sapi-sapi yang akan dijual ke masyarakat.
“Sampai sejauh ini, hasil monitoring sapi-sapi yang akan dijual kondisinya sehat bebas dari penyakit antrax,” kata Andri.
Jajaran DKP3 akan terus melayani permintaan kesehatan hewan-hewan qurban yang akan dijual ke masyarakat. Para pengusaha sapi juga aktif melaporkan ketika datang sapi baru yang akan dijual.
“Ketika sapi datang, para pengusaha hubungi kami untuk diperiksa kesehatannya dan terhindar dari penyakit. Monitoring dan pemeriksaan kesehatan akan terus kami lakukan hingga mendekati lebaran,” ujarnya.
Tidak hanya mengecek kesehatan saja, lanjut Andri, pihaknya juga memantau harga sapi yang bervariasi berdasarkan berat badannya.
“Di wilayah Kota Sukabumi, saat ini harga sapi dikisaran Rp64 ribu/kg, harga tersebut masih stabil,” sebut Andri.
Dari hasil monitoring, kata Andri, mendekati hari raya Idul Adha permintaan hewan qurban sejumlah pedagang mengaku penjualan naik hingga 70 persen.
“Sejumlah pedagang menunjukan grafik kenaikan penjualan, seperti milik pak Iwan dan pak Hamid di nyomplong naik 70 persen, namun ada juga pedagang yang sepi pembeli,” ujarnya.
Untuk stok kebutuhan sapi qurban tahun ini, Andri memastikan masih cukup walaupun belum mengetahui jumlah kebutuhan hewan-hewan qurban di Kota Sukabumi.
” Tak hanya bisa memenuhi kebutuhan warga Sukabumi saja, kebutuhan hewan qurban luar daerah juga dilayani,” pungkas Andri.***
Editor: denkur