“Saat ini yang sudah mulai kesulitan air itu di daerah-daerah yang tinggi seperti Arjasari dan sebagian di Soreang. Tapi nanti kita akan terus berkoordinasi dengan BMKG, apakah kemarau tahun ini akan panjang atau malah sebaliknya,” ujar Akhmad Djohara.
DARA | BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat bersiap untuk mengantisipasi kekeringan yang mungkin akan terjadi memasuki musim kemarau tahun ini.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara, untuk mengantisipasi kekeringan musim kemarau pihaknya akan mempelajari kejadian tahun lalu.
Hasil evaluasi, kemarau terjadi cukup panjang dengan dampak cukup parah sampai 238 ribu jiwa yang terdampak di 95 desa yang ada di 26 kecamatan.
“Itu sangat luas sekali dan kita harus mengirimkan air bersih ke 514 titik tahun lalu. Kalau tahun ini terjadi kemarau panjang pastinya tidak akan jauh beda dari tahun lalu,” ujar Akhmad Djohara kepada dara.co.id di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang, Senin (3/8/2020).
Pihaknya, kata Akhmad akan segera siap siaga menginventarisasi segala kebutuhan masyarakat. Namun, saat ini pihaknya masih kekurangan armada terutama mobil tangki air yang jumlahnya hanya ada tujuh unit, sementara kebutuhan air bersih masyarakat begitu tinggi saat terjadi kemarau.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan seluruh satuan dinas yang ada, semoga semua kebutuhan bisa terakomodir dengan baik,” katanya.
Nantinya, lanjut Akhmad, pihaknya akan memprioritaskan 514 titik rawan kekeringan yang memang sudah biasa terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Seperti di wilayah Arjasari dan Soreang.
Ia pun belum dapat memastikan apakah tahun ini titik tersebut akan berkurang atau malah bertambah.
“Saat ini yang sudah mulai kesulitan air itu di daerah-daerah yang tinggi seperti Arjasari dan sebagian di Soreang. Tapi nanti kita akan terus berkoordinasi dengan BMKG, apakah kemarau tahun ini akan panjang atau malah sebaliknya,” ujarnya.***
Editor: Muhammad Zein