Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menganjurkan agar para siswa belajar jarak jauh memanfaatkan radio pemancar. Di sejumlah SMP itu sudah dilakukan dan terbukti cukup efisien.
DARA | BANDUNG – “Kalau daring sering dikeluhkan terkait quota, sudah saja laksanakan luring (luar jaringan) dengan menggunakan radio pemancar,” ujar Kepala Bidang SMP Disdik KBB Dadang Supardan, Kamis (6/8/2020).
Media belajar tersebut dipandang cukup tepat pasca pandemi Covid-19. Jika daring dianggap mahal karena memanfaatkan quota, maka radio pemancar relatif murah.
Kata Dadang, siswa tinggal menyediakan server pemancar, sementara sekolah menyiapkan pemancarnya. Jangkauan radio pemancar tersebut, lumayan jauh yakni sekitar 5 km melalui frekwensi yang sama.
Ditanya terkait perijinan untuk menggunakan radio tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
“Yang penting, kita berpikir bagaimana disaat Covid-19 ini anak-anak bisa belajar. Untuk ijin jalur, kita akan koordinasi dengan Kominfo,” tutur Dadang.
Diungkapkan Dadang, untuk pembelajaran secara tatap muka belum bisa dipastikan. Hanya sesuai dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk tahap pertama diberlakukan pada siswa/siswi tingkat SMA.
Apabila tidak ada kendala, maka dua bulan berikutnya diberlakukan pada siswa/siswi SMP, begitu juga selanjutnya di tingkat SK, Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Usia Dini (PAUD).
“Kalau misalkan ada klaster sekolah, kemungkinan pemberlakuan dua bulan itupun dicabut kembali,” imbuh Dadang.***
Editor: denkur