Gerakan Setengah Miliar Masker, Para Kades di Bandung Barat, Pusing

Jumat, 7 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Darya Sugangga (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Darya Sugangga (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Sejumlah desa di Kabupaten Bandung Barat dipusingkan dengan Surat Edaran dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI bernomor 52294/H.M 01.03/ VIII/ 2020 tentang Gerakan Setengah Miliar Masker untuk Desa.


DARA | BANDUNG – Dalam surat tersebut para kepala desa diwajibkan melakukan pengadaan masker kain yang bisa dicuci, sebanyak empat buah/ warga.

Disebutkan pula dalam surat itu, anggaran penyediaan masker bersumber dari Dana Desa (DD) 2 buah, swadaya masyarakat 2 buah.

Pejabat Sementara (Pjs) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bandung Barat, Darya Sugangga meminta agar kebijakan tersebut dipertimbangkan lagi. Pasalnya, sumber dana dari DD tahap 1 telah habis dipergunakan, diantaranya untuk penanganan Covid-19.

“Terus terang saja kita kebingungan, darimana sumber anggarannya. Kalau DD tahap 1 sudah nggak ada, habis,” ujar Darya, saat ditemui di Aula HBS Cimareme, Kamis (6/8/2020).

Menggunakan DD tahap 2, tidak memungkinkan karena itu hasil keputusan Musyawarah Desa (Musdes). Tentunya jika ada perubahan penggunaan anggarannya harus melalui pembahasan lagi.

Para kades tentunya akan terbebani juga apabila program pembangunan yang dibahas dalam Musdes tersebut, tiba-tiba diubah.
Masyarakat akan mempertanyakan realisasi program pembangunan, sesuai hasil Musdes.

“Kita bukan menolak. Kalau ada anggarannya, kita juga siap. Walapun jauh sebelum ada kebijakan itu, desa juga sudah membagi-bagikan masker pada masyarakat,” tegas Darya.

Jika yang ditekankan dalam masker harus menggunakan logo HUT RI, Darya balas bertanya: “Mohon maaf, manfaatnya buat apa ya? Karena kami sudah menyediakan masker itu, walaupun tidak berlogo,” ujarnya.

Menurutnya, hasil sharing dengan para kades, mereka rata-rata menyatakan keberatan terkait kebijakan menyediakan masker itu.

Kepala Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah Lili Suhaeli menambahkan, salah satu faktor desa tidak bisa menerima kebijakan Kemendes itu karena menyangkut biaya.

“Warga Tani Mulya seluruhnya sekitar 37.000 jiwa. Kalau dikalikan 2 masker, kemudian dikalikan Rp5.000 harga per masker, berapa biaya yang dibutuhkan?” ujarnya.

Sedangkan hingga kini kondisi keuangan desa dalam keadaan kembang kempis. Anggaran itu telah dipergunakan untuk penanganan Covid-19 berupa Bantuan Tunai Langsung (BLT), pengadaan sarana dan prasarananya seperti masker, alat pelindung diri (APD), disinfektan dan lain-lainnya.

Kades Mekar Jaya Kecamatan Cikalongwetan Obar Sobarna malah balik bertanya. “Darimana uangnya. Kalau ada uang sih, nggak apa-apa, kita bisa bagiin ke masyarakat. Kalau andalkan desa, kita justru sedang morat-marit,” kata Obar.

Kepala Bidang Penataan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KBB Rambey Solihin mengatakan, pihaknya belum bisa banyak bicara terkait penolakan para kades tersebut.

“Saya harus koordinasi dulu dengan pimpinan dan sharing juga dengan daerah lainnya. Saya nunggu perintah pimpinan,” singkatnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:23 WIB

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:34 WIB

Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:26 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:23 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Berita Terbaru

GADGET

Eksplorasi Lanjutan tentang Penerapan AI dalam Pendidikan

Rabu, 12 Feb 2025 - 16:43 WIB