Pengetesan Covid-19 di Jabar Dinilai Masih Kurang, Emil Curhat ke Wakapolri dan Kasad

Jumat, 21 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ridwan Kamil bersama Wakapolri dan Kasad saat melakukan konferensi pers, di temani Kapolda Jabar beserta Pangdam III Siliwangi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (21/8/2020). (Foto: Ardiansyah Putra/dara.co.id)

Ridwan Kamil bersama Wakapolri dan Kasad saat melakukan konferensi pers, di temani Kapolda Jabar beserta Pangdam III Siliwangi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (21/8/2020). (Foto: Ardiansyah Putra/dara.co.id)

“Dari seluruh Jabar mayoritas resiko sedang sampai rendah. Tapi hanya satu yang berada di zona merah yakni Kota Depok,” kata Ridwan Kamil.


DARA | BANDUNG – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil, disambangi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Wakapolri Komjen Pol Gatot Edi Pramono di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (21/8/2020).

Dalam kunjungannya, para wakil ketua Gugus Tugas Pusat, sebagai bentuk monitorisasi kinerja Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Kang Emil melaporkan, posisi Depok masih berada di zona merah. Untuk itu, ia memohon bantuan dari pusat untuk penguatan zona merah.

“Dari seluruh Jabar mayoritas resiko sedang sampai rendah. Tapi hanya satu yang berada di zona merah yakni Kota Depok,” kata Emil, saat melakukan konferensi usai pertemuan tersebut.

Tak hanya itu, Emil pun menyebut Provinsi Jawa Barat adalah provinsi tertinggi pengetesan setelah Kota Jakarta, yang mana berada di posisi dua.

Akan tetapi, karena dilihat dari segi presentase, Emil mengaku, Jawa Barat dari segi presentase masih kurang maksimal dibanding wilayah lain.

“Karena penduduk kami hampir 50 juta, sehingga presentase kami terlihat kurang maksimal. Kami memohon kepada Kasad dan Wakapolri, untuk memberikan dukungan PCR, dalam bentuk barang, atau anggaran. Agar kami bisa mengetes melalui lembaga-lembaga swasta yang menyediakan,” harap Emil.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut
Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 09:17 WIB

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak

Berita Terbaru