Berbagai masa telah dilewati dan berbagai pengalaman telah dialami bangsa Indonesia. Sejak masa pergerakan kemerdekaan sampai sekarang, tak lepas dari pemikiran dan perbuatan para wartawan.
DARA | JAKARTA – Para wartawan berjuang melalui tulisan, mendukung berbagai kelompok lain di tengah masyarakat–buruh, tani, karyawan, budayawan, politisi, ulama.
Adinegoro berada di tengah suasana itu. Adik Muhammad Yamin ini, yang bernama asli Djamaludin gelar Datuk Madjo Sutan, tak bisa menahan diri untuk menulis, mengkritik situasi masa itu.
Namun, karena ia belajar di Stovia (sekolah pendidikan dokter Batavia) yang kemudian menjadi pusat pergerakan pemuda, Djamaludin tak boleh menulis. Itu sebabnya Djamaludin menggunakan nama samaran Adinegoro.
Sampai sekarang wartawan Indonesia selalu mendukung dan menyemangati, termasuk pada masa pandemi Covic-19, para wartawan Indonesia banyak menulis, membuat karya yang bersifat menyemangati, membangkitkan semangat untuk tidak begitu saja menyerah pada pandemi Covic-19, juga dalam menghadapi situasi-situasi yang silih berganti di negeri ini.
Menjelang Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2021, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kembali menyelenggarakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang merupakan penghargaan tertinggi untuk karya jurnalistik Indonesia.
Anugerah Jurnalistik Adinegoro diberikan kepada wartawan yang telah terseleksi melalui karya-karya jurnalistik yang sudah dimuat, ditayangkan, atau disiarkan sepanjang tahun 2020.
Kirimkan karya Anda yang bersifat membangkitkan semangat (melawan Pandemi Covic-19 adalah salah satunya, tetapi tentu banyak situasi lain).
Karya tersebut yang dimuat/ditayangkan/disiarkan sekitar tanggal 1 Desember 2019 – 30 November 2020.
Kategori Anugerah Jurnalistik Adinegoro:
1. Indepth reporting untuk media cetak (AA1)
2. Indepth reporting untuk media siber (AA2)
3. Indepth reporting untuk media televisi (AA3)
4. Indepth reporting untuk media radio (AA4)
5. Foto berita untuk media cetak dan media siber (AA5)
6. Karikatur opini untuk media cetak dan media siber (AA6).
Peserta:
Lomba ini terbuka bagi semua wartawan yang bekerja secara aktif pada satu perusahaan media
massa cetak, televisi, radio, atau media siber
Hadiah:
Hanya ada satu (1) pemenang pada tiap kategori yang akan mendapatkan hadiah Rp20 juta, trofi,
serta piagam penghargaan dari PWI/Panitia HPN 2021. Panitia juga akan mengumumkan dan
memberikan piagam penghargaan kepada 30 nomine terbaik.
Kriteria Karya:
Para peserta akan dinilai berdasarkan karya-karya yang sudah dipublikasikan, ditayangkan, atau disiarkan pada media cetak, media siber, media televisi, atau media radio periode 1 Desember
2019 hingga 30 November 2020.
Karya berupa indepth reporting atau liputan berkedalaman, baik media cetak, media siber, media televisi, maupun media radio. Karya tidak bersambung/tidak berseri.
Syarat pengiriman:
1. Setiap wartawan dari satu media dapat mengirimkan maksimal 5 karya per kategori (dengan catatan, satu media, maksimal 15 karya dari setiap kategori).
2. Karya indepth reporting pada media cetak, media siber, media televisi, dan media radio wajib menyertakan link karya melalui Google Form atau Formulir pendaftaran yang bisa diakses melalui link: https://bit.ly/2BQRuAj
3. Karya foto dan karikatur di media cetak atau media siber, wajib mengirimkan dalam bentuk soft file beserta caption yang di-upload pada Google Form atau formulir pendaftaran yang bisa diakses melalui link tersebut di atas.
4. Seluruh karya dari seluruh kategori wajib disertai sinopsis/cerita singkat (2-3 paragraf) mengenai isi dan proses pembuatannya. Khusus untuk karya televisi dan radio disebutkan pula clock program bersama sinopsis.
5. Setiap peserta wajib mengisi formulir dengan menyertakan salinan identitas diri (kartu karyawan) dan surat pengantar dari redaksi.
6. Khusus untuk televisi, karya minimal harus dalam format minimal 720p (HD). Jika ukuran file lebih dari 100MB, wajib dikirimkan melalui layanan video streaming, seperti Youtube, vidio.com atau melalui layanan cloud sharing, seperti gdrive, dropbox, dan sejenisnya.
Cukup hanya menuliskan/menyertakan link-nya saja di bagian form online yang sudah ditentukan. Pastikan link bisa diakses oleh panitia dan dewan juri.
Batas pengiriman:
Bagi seluruh peserta sudah bisa mengirim karyanya mulai 31 Agustus 2020 hingga batas akhir pada 30 November 2020.
Juri:
Dewan juri dalam Lomba Anugerah Jurnalistik Adinegoro ini terdiri atas tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik sesuai kriteria penilaian dan bekerja secara
profesional.
Penjurian:
Penjurian akan dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga pekan kedua Januari 2021.
Penyerahan:
Menurut rencana, penyerahan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020 akan dilangsungkan di TVRI menjelang acara puncak HPN 2021.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dapat menghubungi:
Panitia Tetap Anugerah Adinegoro 2020-2023:
– Katherina M Saukoly (WA: 0812-8699-3551),
– Widya (WA: 0812-1490-3421 atau 021-3453131)
dan bisa juga melalui email: anugerahjurnalistik.adinegoro@gmail.com.***
Editor: denkur