Setelah Lama Sepi Akibat Covid, Kunjungan Wisata Bandung Selatan Kini Mulai Menggeliat

Kamis, 10 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rancabali Tea Resost (Foto: denkur/dara.co.id)

Rancabali Tea Resost (Foto: denkur/dara.co.id)

Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung, Vena Andriawan mengatakan, sejumlah destinasi wisata, hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bandung telah kembali aktif.


DARA | BANDUNG – Berdasarkan catatan di lapangan, jumlah pengunjungnya pun sudah cukup signifikan, apalagi pada saat weekend.

“Okupansi hotel rata-rata di angka 80-100 persen. Ada beberapa destinasi wisata yang sudah full sampai Desember,” ujar Vena di Soreang, Kamis (10/9/2020).

Ia menyebutkan, kunjungan tertinggi masih di daerah Ciwidey. Namun kedepan, pihaknya akan membuat traffic baru, sehingga wisatawan tidak hanya berkunjung ke Ciwidey, tapi juga bisa berkunjung ke Pangalengan dan lokasi lainnya.

Vena menambahkan Kemenpar sudah floating lima area. Nantinya destinasi wisata ada zonanya. Misalnya nemoditurism berada di wilayah Pasir Jambu, Ciwidey dan Rancabali, wisata alam atau agro ada di Pangalengan, destinasi digital itu ada di Bandung Utara.

“Yang sedang trending saat ini adalah wisata camping, karena memang disaat pandemi begini kan masyarakat menginginkan suasana alam yang fresh,” katanya.

Lebih jauh, Vena memaparkan, Disparbud Kabupaten Bandung memiliki program Pay Now Stay Later. Jadi, wisatawan bisa melakukan booking terlebih dahulu. Tentunya, dengan harga yang lebih murah atau diskon.

“Pengunjung rata-rata dari area Bandung sampai Jakarta. Kalau dari daerah Jawa Tengah mah belum ada,” ujarnya.

Disparbud Kabupaten Bandung sebenarnya tidak melarang wisatawan dari manapun untuk berkunjung ke Kabupaten Bandung. Asalkan kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat. Oleh karena itu, pihaknya selalu mengetatkan protokol kesehatan di seluruh objek wisata.

“Dari awal reopening kita betul-betul melaksanakan edukasi dan simulasi yang lebih detail,” tambah Vena.

Meskipun saat ini tingkat kunjungan wisata sudah tinggi, Vena mengatakan hingga saat ini belum ada objek wisata yang diberikan sanksi secara tertulis terkait protokol kesehatan. Tetapi, memang ada sejumlah objek wisata atau restoran yang mendapatkan teguran.

“Kadang Pak Kadis suka jadi mistery guest, misal datang ke restoran. Makan kemudian memberikan laporan ke saya,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Calon Pebisnis Sukses Mari Merapat, Pegadaian GadePreneur 2025 Resmi Dibuka!
Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini
Hasil Grebek Pasar KIE Program KB, Bandung Barat Jaring 1.243 Akseptor
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Hari Pertama Bekerja, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Siap Aplikasikan Hasil Retreat
Ingat! Selama Ramadhan ASN Bandung Barat Wajib Masuk Kerja Mulai Setengah Tujuh
Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya
Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Berita ini 5 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:04 WIB

Calon Pebisnis Sukses Mari Merapat, Pegadaian GadePreneur 2025 Resmi Dibuka!

Senin, 3 Maret 2025 - 15:56 WIB

Hasil Grebek Pasar KIE Program KB, Bandung Barat Jaring 1.243 Akseptor

Senin, 3 Maret 2025 - 13:41 WIB

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor

Senin, 3 Maret 2025 - 13:20 WIB

Hari Pertama Bekerja, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Siap Aplikasikan Hasil Retreat

Senin, 3 Maret 2025 - 02:45 WIB

Ingat! Selama Ramadhan ASN Bandung Barat Wajib Masuk Kerja Mulai Setengah Tujuh

Berita Terbaru

CATATAN

NERAKA GAZA Israel “Mengunci” Hamas!

Selasa, 4 Mar 2025 - 15:19 WIB