DARA | JAKARTA – Tabloid Obor Rakyat kembali terbit. Dewan pers belum bisa memberi tanggapan. Namun, soal nama, katanya tidak masalah, ‘toh sejak terbit pada 2014, Obor Rakyat tidak tercatat di Dewan Pers.
Ketua Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan, dewan pers membuka siapa pun yang berniat melayani kepentingan publik atas hak informasi. Hanya saja berharap Obor Rakyat tidak mengulangi kesalahan dengan membuat berita fitnah atau hoaks.
“Dewan Pers pun menyatakan saat itu Obor Rakyat bukan produk jurnalistik,” ujarnya.
Dalam bisnis media, kata Stanley, public trust merupakan komponen penting. Menurutnya, jika tidak ada lagi kepercayaan dari masyarakat, rencana kembali pendirian media harus dipertimbangkan lagi lebih dalam. Kecuali ada sponsor politik di baliknya. “Selebihnya, kami membuka kesempatan, asalkan segala hal terkait syarat pendirian media, seperti badan hukum, harus terpenuhi,” ujarnya.
Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono menyatakan pihaknya akan kembali menerbitkan Obor Rakyat menjelang Pilpres 2019. “Saya berharap bulan depan sudah bisa terbit,” ujar Setiyardi.***
Editor: denkur