DKI Jakarta resmi menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19. Banyak sektor yang alami pembatasan, termasuk transportasi.
DARA | BANDUNG – Meski begitu perjalanan kereta api dari Bandung ke Jakarta belum mengalami perubahan jadwal operasional. Saat ini, kereta masih beroperasi seperti biasa dengan penerapan protokol kesehatan ketat sesuai dengan yang telah ditetapkan.
“Kami akan terus menginformasikan melalui seluruh channel yang ada, apabila terdapat update terkait pengaturan transportasi kereta api,” ujar Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung Noxy Citrea, saat dihubungi, Senin (14/9/2020).
Noxy menuturkan, sudah ada beberapa pembatasan keberangkatan kereta api jarak jauh selama pandemi virus corona baru. Salah satunya adalah pengurangan jumlah perjalanan KA. Contohnya untuk kereta api Argo Parahyangan relasi Bandung-Gambir, sebelum masa pandemi terdapat 15 keberangkatan setiap harinya.
“Saat ini menjadi hanya dua keberangkatan Argo Parahyangan setiap harinya,” ujarnya.
Sedangkan secara total untuk kereta api jarak jauh di wilayah Daop 2 Bandung sebelum pandemi terdapat 36 perjalanan setiap hari, sekarang menjadi 9 perjalanan per harinya dan 3 perjalanan KA yang dioperasikan setiap akhir pekan.
Selain pembatasan jumlah perjalanan, PT KAI juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai syarat naik KA. Diantaranya wajib membawa surat keterangan bebas Covid-19, bersuhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celcius dan wajib mengenakan masker. Untuk kapasitas penumpang kereta api pun dibatasi hanya 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.
“Penerapan sejumlah protokol pencegahan Covid, baik di stasiun dan di atas KA, tetap konsisten dijalankan hingga saat ini. KAI selalu berkomitmen untuk mendukung segala upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang ditetapkan pemerintah,” tegas Noxy.
Noxy pun menekankan, di stasiun-stasiun telah disediakan wastafel portable agar penumpang rutin mencuci tangan serta pengaturan jarak antrian di pintu boarding, area antrian tiket, dan tempat duduk.
“Di Stasiun Bandung juga disediakan fasilitas rapid test seharga Rp 85 ribu yang bisa digunakan calon penumpang yang sudah mempunyai kode booking. Kami mengimbau agar calon penumpang melaksanakan pemeriksaan rapid test sehari sebelum keberangkatan agar tidak terburu-buru dan bisa tertinggal kereta api. Mohon agar seluruh penumpang mematuhi protokol yang ada agar perjalanan dengan kereta api semakin lancar, sehat, selamat, aman dan nyaman,” pungkasnya.***
Editor: denkur