Calon Bupati Bandung dari Partai Golkar, Kurnia Agustina Naser menilai seni budaya merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menopang pembangunan di Kabupaten Bandung.
DARA | BANDUNG – Nia mengatakan akan fokus memajukan, melestarikan, menggali dan menjaga seni budaya di Kabupaten Bandung lewat program kesinambungan dari berbagai dinas, termasuk dukungan dari event organizer beserta komunitas-komunitas seni budaya.
“Mudah-mudahan dari akademisnya ikut turun ya, membantu memberikan solusi agar destinasi wisata mumpuni, terutama desa wisata sehingga bisa mewadahi teman-teman seniman,” ujar Nia usai bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Cangkuang, Kecamatan Cangkuang, Kamis (18/9/2020).
Menurutnya, Industri perhotelan dan travel juga harus bekerjasama untuk memberi ruang kepada para seniman untuk berkarya. Ia akan menggandeng berbagai event organizer agar ampilan budaya bisa dikemas, sehingga akan menarik orang datang untuk melihat dan menikmati acara itu.
Di Kabupaten Bandung banyak sekali potensi seni budaya yang bisa dikembangkan dan duberdayakan, tinggal semua elemen masyarakat mau bersatu padu dan bersinergi untuk memikirkan akan dibawa kemana tampilan arah kebudayaan di Kabupaten Bandung.
“Bisa dilihat sendiri, orang jauh dari luar negeri dia kagum dengan kebudayaan kita, sekarang nonoman kita seberapa besar komitmennya,” tambah Nia.
Nia mengaku sudah banyak menerima masukan dari masyarakat terutama para pecinta seni budaya, salah satunya adalah usulan untuk membuat kawasan one stop shopping, dimana disana merupakan satu sentra dengan calendar event kebudayaan, spot oleh-oleh, kemudian workshop untuk teman-teman yang bergelut di bidang seni.
“Harus juga ada institute atau akademi untuk anak-anak seniman ketika mereka memiliki jiwa panggilan seni untuk mengembangkan seni budaya lebih luas lagi agar bisa ngigelan jaman,” kata Nia.
Lebih jauh, ia menjelaskan, sumber daya manusia (SDM) para pelaku seni budaya juga harus mumpuni. Karena itu, peran pendidikan menjadi salah satu faktor yang penting untuk menciptakan SDM pelaku seni budaya yang unggul.
Untuk sarana pendidikannya sendiri harus terintegrasi, lanjut Nia, seperti di pangalengan ada lokasi pariwisata, disana bisa dibangun STIPAR atau SMA/SMK yang menyisipkan tentang kepariwisataan. Karena menurutnya pendidikan vokasional itu berarti berbasis keterampilan.
“Kalau anak setingkat SMK dipersiapkan untuk tempat seperti Situ Cileunca Pangalengan, baik dari sisi kuliner, tampilan budaya, paket wisata berbiaya murah, kan milenial pengen tempat wisata terjangkau dompetnya, ini harus dibekali. Mudah-mudahan kita bisa merealisasikan itu,” pungkas Nia.***
Editor: denkur