Usia 210 Tahun, Ini Sekilas Sejarah Kota Bandung

Jumat, 25 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ilustrasi Bandung tempo dulu (Foto:National Geographic Indonesia-Grid.ID)

Ilustrasi Bandung tempo dulu (Foto:National Geographic Indonesia-Grid.ID)

Hari ini, 25 September 2020, Kota Bandung tepat berusia 210 tahun. Untuk ukuran sebuah kota, Bandung terhitung belum terlalu tua, karena masih ada sejumlah kota lainnya di Indonesia yang berusia lebih dari 210 tahun.


Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota ini dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri.

Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan bupati pertama Tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten Bandung hingga tahun 1681.

Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, R A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki Dalem Kaum I, kekuasaan di Nusantara beralih dari kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).

Demo kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya Pos mulai dibangun pertengahan 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada.

Di daerah Bandung sekarang, jalan raya itu adalah Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Asia Afrika-Jalan Ahmad Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya.

Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tertanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan.

Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang).

Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir 1808 atau awal 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekati lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R A Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung.

Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tertanggal 25 September 1810.***

Dari berbagai sumber

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Gunung Marapi Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada
Cek Disini, 16 Penyanyi Peraih Indonesia Dangdut Award 2024, Nomor 14 Sudah Berkarya 60 Tahun
KPU Jabar Distribusikan Surat Suara Untuk 5 Kabupaten Kota
Debat Pilkada Kabupaten Bandung Digelar 30 Oktober 2024, Sekretaris KPU Ajak Masyarakat Begini
Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 27 Oktober 2024
7 Langkah Atasi Demam, Flu dan Batuk pada Anak, Nomor 3 Sangat Mudah Dilakukan
Anda Ingin Dukung Timnas Versus Jepang dan Arab Saudi? Simak Info Ini
Cek Disini, Peraih Anugerah Kawistara Jawa Barat 2024
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 27 Oktober 2024 - 14:33 WIB

Gunung Marapi Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada

Minggu, 27 Oktober 2024 - 13:45 WIB

Cek Disini, 16 Penyanyi Peraih Indonesia Dangdut Award 2024, Nomor 14 Sudah Berkarya 60 Tahun

Minggu, 27 Oktober 2024 - 12:48 WIB

KPU Jabar Distribusikan Surat Suara Untuk 5 Kabupaten Kota

Minggu, 27 Oktober 2024 - 12:27 WIB

Debat Pilkada Kabupaten Bandung Digelar 30 Oktober 2024, Sekretaris KPU Ajak Masyarakat Begini

Minggu, 27 Oktober 2024 - 05:57 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 27 Oktober 2024

Berita Terbaru


Gunung Marapi erupsi, Minggu pagi (27/10/2024).(Foto: X PVMBG)

HEADLINE

Gunung Marapi Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada

Minggu, 27 Okt 2024 - 14:33 WIB


KPU Jawa Barat resmi mendistribusikan surat suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024, Minggu (27/10/2024). (Foto: deram/dara)

HEADLINE

KPU Jabar Distribusikan Surat Suara Untuk 5 Kabupaten Kota

Minggu, 27 Okt 2024 - 12:48 WIB