Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah Kabupaten Garut mulai memasuki musim hujan. Bahkan, dalam sepekan terakhir, sebagian wilayah di Kabupaten Garut mulai mengalami hujan dengan intensitas sedang.
DARA | GARUT – Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengatakan, pihaknya telah mendapat surat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa Kabupaten Garut telah memasuki musim penghujan. Diperkirakan, musim hujan kali ini akan terjadi hingga Februari 2021.
“Memang seminggu terakhir sudah ada hujan dengan intensitas sedang, tapi belum ada laporan kejadian bencana sepekan ini,” ujarnya, Senin (28/9/2020).
Menurut Tubagus, berbekal surat pemberitahuan dari BMKG, maka BPBD Kabupaten Garut pun akan segera membuat surat pemberitahuan kepada setiap camat agar lebih waspada dalam menghadapi musim hujan.
“Pasalnya, wilayah Kabupaten Garut memiliki potensi bencana banjir dan longsor saat musim hujan datang,” ujarnya.
Tubagus menyebutkan, wilayah yang memiliki potensi kejadian longsor mayoritas terdapat di wilayah selatan Kabupaten Garut, seperti Banjarwangi, Pakenjeng, Talegong, dan Cisewu.
“Sementara di wilayah utara terdapat di Kecamatan Malangbong yang memiliki potensi banjir bandang dan longsor,” katanya.
Tubagus juga mengingatkan masyarakat di Kabupaten Garut untuk selalu waspada terhadap bencana meski saat ini sedang dilanda wabah Covid-19.
Apalagi, pihaknya telah mendapat surat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa Kabupaten Garut telah memasuki musim penghujan.
“Kita imbau seluruh warga untuk hati-hati. Kita juga akan turun langsung untuk melakukan sosialisasi langsung,” ujarnya.
Menurut Tubagus, penanggulangan bencana adalah tugas utama BPBD. Namun, praktik penanganan bencana selama pandemi Covid-19 dinilai agak menyulitkan kerja BPBD. Ia mencontohkan, ketika menangani bencana, sulit untuk melakukan physical distancing atau jaga jarak.
“Tapi kita pasti sedia masker dan hand sanitizer sebagai alat pelindung diri (APD) kita,” katanya.***
Editor: denkur