Bupati Subang, H Ruhimat, menerima kunjungan tokoh masyarakat Legon Kulon. Tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Berikut sejumlah tuntutan tokoh masyarakat Legon Kulon yang disampaikan ke bupati.
DARA | SUBANG – Pertemuan tokoh masyarakat Legon Kulun, Subang, Jawa barat dengan Bupati, H Ruhimat digelar di Aula Kecamatan Legon Kulon, Rabu kemarin (30/10/2020).
Dihadiri Camat Legon Kulon, Kapolsek Legon Kulon, Danramil Pamanukan, Ketua Apdesi Kabupaten Subang, para kepala desa se-Kecamatan Legon Kulon, Ketua BPD se Kecamatan Legon Kulon. Ketua Karang Taruna dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Legon Kulon.
Berikut tunturan masyarakat Legon Kulon:
1. Seluruh masyarakat wilayah Kecamatan Legonkulon mendukung pembangunan jalan Patimban Cilamaya
2. Mendukung pengelolaan pantai wisata pondok bali dikelola oleh Karang taruna tingkat kecamatan dan Pemerintah Desa Mayangan
3. Mendukung perubahan wilayah dari wilayah pertanian / perikanan ke wilayah Industri
4. Pembangunan fisik di segala bidang yang belum di bangun dengan kebersamaan
5. Program pemulihan ekonomi (PEN) harus cepat direalisasikan di Kecamatan Legon kulon.
Audiensi tersebut juga dibahas persoalan lain, diantaranya tentang Pondok Bali. Tokoh masyarakat meminta Bumdes dilibatkan dalam pengelolaan Pondok Bali.
Ketua Apdesi Kabupaten Subang, H Lili, sepakat kalau jalan Cilamaya dibangun dengan harapan dapat menjadi solusi banjir rob. “Titik nolnya di Desa Mayangan Kecamatan Legon Kulon,” ujarnya.***
Editor: denkur
Kang Jimat menanggapi keluhan masyarakat. Ia mengatakan, permasalahan yang timbul harus disikapi secara cepat dan cermat oleh pihak dinas terkait.
Soal debit air, Kang Jimat meminta kepada kepala BPBD dan camat untuk segera melakukan inspeksi dan pengecekan bersama pihak PJT dan masyarakat.
Kang Jimat menginginkan agar pengairan warga dapat lancar dan tidak ada lagi sawah warga yang kekeringan.
Soal dukungan warga terkait jalan Cilamaya Patimban, Kang Jimat menyampaikan terimakasih dan setuju jika kilometer nol pembangunan jalan Patimban- Cilamaya dimulai di Desa Mayangan, sesuai harapan masyarakat.
Terkait pengelolaan objek wisata Pondok Bali, Kang Jimat meminta kabag kerjasama untuk dapat mengambil langkah-langkah, mempertimbangkan aspek hukum, terkait pemberian hibah ke Desa Mayangan, tapi untuk pengelolaan dikelola oleh BUMDES bersama.
Kang Jimat mengatakan, saat ini sedang fokus bagaimana caranya mengelola areal Perhutani untuk dikelola, yang difokuskan itu beberapa kecamatan. Itu sebagai upaya untuk ketahanan pangan dan upaya peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat.***
Editor: denkur