Poldata Indonesia Consultant beberapa waktu lalu merilis hasil survey elektabilitas pasangan calon Bupati/Wakil Bupati di Pilkada Kabupaten Bandung 2020. Apa tanggapan paslon?
DARA | BANDUNG – Survey itu menyebutkan, pasangan NU Pasti Sabilulungan (Nia-Usman) berada di posisi pertama.
Pasangan Bedas (Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan) di posisi kedua, dan pasangan Dahsyat (Yena-Atep) di posisi ketiga.
Menanggapi hasil survey tersebut, Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina atau yang akrab disapa Teh Nia mengatakan, hal tersebut bisa menjadi pegangan bagi tim Nu Pasti Sabilulungan. Namun, berharap itu tidak menjadi euforia yang berlebihan, sebab hasil survey itu menyatakan apabila pemilihan dilakukan hari ini, sementara masih ada tenggang waktu hingga sebulan lebih kedepan menuju hari H pencoblosan, dan apapun bisa terjadi dalam kurun waktu tersebut.
“Ini bisa jadi pegangan tim, tapi juga harapan sih tidak membuat kita euforia dan jumawa karena itukan kalau dipilih hari ini. Mudah-mudahan juga menjadi penyemangat teman-teman di lapangan mempertahankan ritme atau suhu politik sampai hari H-nya agar tetap stabil,” ujar Nia ketika ditemui di sela-sela kegiatan kampanye di Cangkuang, Selasa (19/10/2020).
Selain hasil survey Poldata, Teh Nia mengaku sudah melihat beberapa hasil survey dari lembaga lain yang terpercaya di sosial media. Namun itu tidak lantas menjadi rujukan kemenangan secara utuh, sebab untuk meraih kemenangan yang sesungguhnya dibutuhkan komitmen dan integritas yang kuat.
Semetara itu, Sekretaris Tim Pemenangan pasangan Dahsyat (Yena – Atep) Hen Hen Asep Suhendar menyebutkan meski dari beberapa hasil survey untuk pasangan Yena-Atep belum memuaskan, itu tidak akan berpengaruh pada kinerja timnya.
“Kalaupun ada hasil survey yang belum memuaskan, itu kan yang kita cari bupati itu nanti di tanggal 9 Desember, bukan bupati survey,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan, saat ini Yena masih bergerak masih masif. Terkait hasil survey yang beredar, mengingat hasil survey itu dilakukan pada responden yang random, Hen Hen berpendapat mungkin saja responden yang disurvey itu memang yang belum mengenal Yena.
“Ya kalau yang udah tahu ke Yena, saya yakin akan tertarik, dan kitapun punya kiat kiat khusus untuk mengatasi hal ini,” katanya.
Hen Hen meyakinkan tim pemenangan agar tidak terpengaruh oleh hasil hasil survey, sebab kondisi mesin partai pun sudah semakin solid, termasuk mesin partai koalisi dan pendukung pun semakin solid.
“Jadi nggak ada masalah bagi kami hasil survey yang penting kami bekerja, ada prosedur tata kelola pekerjaan itu sendiri untuk mencapai target,” ujarnya.
Namun demikian, baginya hasil survey tersebut sangat jadi pemacu dan menjadi motivasi untuk membuktikan kepada masyarakat siapa tim Yena-Atep sebenarnya.
Berbekal keyakinan bahwa pasangan calon yang diusungnya adalah yang terbaik karena keduanya merupakan pasangan calon yang bersih dan sama sekali belum terlibat birokrasi.
Target tim Dahsyat sendiri adalah menang di tanggal 9 Desember nanti, tanpa adanya target persentase kemenangan.
“Kita bergerak terus untuk mencapai target kemenangan di 9 Desember nanti, namun kita tidak ada target persentase kemenangan, yang penting menang aja sesuai dengan pergerakan kita di lapangan, karena target juga harus masuk akan hasil pergerakan kita itu seperti apa. Yang penting ketika kita bergerak di masyarakat, mereka menjadi tertarik pada Yena dengan program-programnya yang berpihak kepada masyarakat,” pungkas Hen hen.
Calon Bupati Bandung nomor urut 3 Dadang Supriatna mengatakan setiap hasil survey menjadikan tim Bedas semakin semangat dan solid dilapangan.
Ia pun mengatakan setiap orang bisa saja saling mengklaim kemenangan pada hasil survey, itu merupakan hal biasa baginya.
“Kalau kita mah kan sudah ada lembaga survey indikator, dan beberapa survey lain juga yang menyatakan Insyaallah kita menang, silahkan saja klaim mengklaim itu kan biasa, tetapi kita juga udah serahkan kepada konsultan yang profesional dan kita tidak mengada ada,” katanya melalui sambungan telepon.
Dengan hasil survey tersebut, menurutnya, tim Bedas makin semangat dan makin solid di lapangan. “Kita masih optimislah, kita juga ada tim survey profesional dan tidak dibayar atau hanya abal-abal. Hasil survey itu juga sebagai patokan dasar, untuk tim lebih optimal lagi di lapangan,” pungkasnya.***
Editor: denkur