Kepala Seksi Kurikulum PSMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengaku merasa terbantu dengan hadirnya TV Satelit Bandung 132 sebagai Pengalihan Pelajaran Jarak Jauh (PJJ).
DARA | BANDUNG – Menurutnya, dalam TV Satelit Bandung 132, materi PJJ yang diberikan lebih komprehensif dan bisa mudah dipahami dengan pendekatan konten bermuatan lokal.
Kata Bambang, biasanya PJJ hanya mengandalkan pemberian tugas saja. Namun hadirnya TV Satelit Bandung 132 membantu siswa dan orangtua dalam pembahasan materi secara lebih luas.
Berdasarkan hasil survei, 91,8 persen guru memberikan tugas. Sedangkan 89,6 persen siswa bosen karena tugas.
“Jadi tidak ada narasumber ketika guru menyampaikan tugas maka anak hanya mengerjakannya. Ini (Bandung 132) melengkapi. Ketika diberikan tugas, ada narasumber yang juga itu guru sendiri,” papar Bambang, di Balai Kota Bandung, Jumat, (23/10/2020).
Untuk itu, lanjut Bambang, adanya TV Bandung 132 memberikan peluang lebih besar kepada Disdik untuk memberikan materi PJJ lebih komprehensif. Bahkan bisa lebih spesifik sesuai tingkatan kelas dari SD hingga SMP.
“Karena pemerintah diberikan 24 jam maka leluasa untuk melengkapi konten-konten yang seharusnya diberikan di kelas. Berbasis kompetensi dasar, sub tema dan pertemuan, semua mata pelajaran dan semua tingkat kelas ada,” ujarnya.
Namun demikian kata dia, sebelum semua konten ditayangkan, pihaknya memvalidasi konten. Sehingga apa yang disampaikan sudah melalui tahapan proses, penyetandaran materi, validasi konten, seleksi guru, pemetaan kompetensi dasar, dan pemetaan materi.
Bahkan ia memaparkan, keleluasaan memberikan materi PJJ melalui TV Bandung 132 juga sekaligus untuk penyetaraan target kurikulum. Karena tidak menutup kemungkinan capaian kurikulum di tiap sekolah akan sedikit berbeda.
“Setiap sekolah berbeda memberikan kecepatan materi. Dengan televisi ini bisa untuk penyamaan kecepatan target kurikulum dan bisa mengukur ritmenya,” ujarnya.***
Editor: denkur