Bansos Tahap Tiga Mulai Disalurkan ke 27 Kabupaten/Kota, Terbanyak Kota Bandung, Paling Sedikit Pangandaran

Rabu, 28 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat memantau pendistribusian bansos provinsi tahap tiga bagi masyarakat terdampak Covd-9 di Kantor Pos Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut KOta, Kabupaten Garut (Foto: Andre/dara.co.id)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat memantau pendistribusian bansos provinsi tahap tiga bagi masyarakat terdampak Covd-9 di Kantor Pos Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut KOta, Kabupaten Garut (Foto: Andre/dara.co.id)

Bantuan sosial (Bansos) Provinsi Jabar tahap tiga mulai digulirkan secara serentak ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Total jumlah penerima 1.907.274 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS).


DARA | GARUT – Pendistribusian dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020.

Sebanyak 45,1 persen penerima bansos ada di kawasan Bodebek dan Bandung Raya.

Bodebek (Kota/Kab Bogor, Kota/Kab Bekasi, Kota Depok) ada 359.567 KRTS. Sedangkan Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat) 499.046 KRTS.

Daerah paling banyak menerima bansos yakni Kota Bandung 9,88 persen. Disusul Kabupaten Bandung 9,26 persen, Kabupaten Bogor 7,55 persen, Kabupaten Bandung Barat 6,32 persen, dan Kabupaten Garut 5,65 persen.

Sedangkan daerah paling sedikit yakni Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 0,15 persen dari total KRTS Jabar.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memantau langsung hari pertama penyaluran bansos ini, Selasa kemarin (27/10/2020).

Emil, memilih meninjau di Kabupaten Garut dengan melepas keberangkatan para pengemudi motor dari PT Pos Indonesia  menuju rumah-rumah penerima bansos.

“Sebenarnya sebagian besar sudah berproses di bantuan ketiga ini. Sementara per hari ini sesuai rencana. Bantuan keempat nanti akan mengakhiri (disalurkan di akhir tahun), karena ekonomi sekarang sudah membaik. Jadi ekonomi Jawa Barat sudah bergerak di 60 persen,” ujarnya saat melepas bansos tahap tiga di Kantor Pos Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (27/10/2020).

Emil menambahkan, bansos ini hanya diberikan dalam keadaan darurat seperti saat situasi pandemi Covid-19. Berharap ekonomi Jabar terus bergerak hingga 90 persen, sehingga tahun depan sudah tidak ada lagi penerima bansos.

Emil juga berharap, sisa waktu di November sampai Desember mendekati 80 sampai 90 persen. Artinya kalau sudah angka itu maka ekonomi sudah normal lagi asal disiplin (protokol kesehatan).

“Saya doakan ekonomi Garut juga terus membaik, sehingga awal tahun depan sudah tidak ada bansos lagi. Karena yang namanya bansos itu adalah darurat, pada saat betul-betul darurat bansos masuk,” katanya.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengucapkan terima kasih atas bansos yang diberikan Pemda Provinsi Jawa Barat. Menurut Helmi, Covid-19 di Kabupaten Garut belum ada tanda-tanda turun, artinya tekanan ekonomi terus dialami masyarakat.Jumlah penerima bansos di Kabupaten Garut sendiri sekitar 107.730 KRTS atau 5,65 persen dari total KRTS di Jabar.

“Kami yakin, kami sepakat, bahwa pembagian (bansos) ini menjadi salah satu bagian dari upaya perbaikan ekonomi agar ada perputaran uang ataupun barang, sehingga ada perputaran ekonomi,” harapnya.

Sementara itu, jumlah nominal bansos tahap tiga sebesar Rp350.000 dari semula Rp500.000. Rincian Rp100.000 tunai dan Rp250.000 berupa sembako. Sembako tersebut terbungkus dalam satu kantong tas kain berdesain batik.

Koordinator Sub Divisi Logistik, Sri Endang Marwati, menyebutkan, nomimal bansos tahap tiga berkurang karena ada penambahan KRTS dari asalnya 1,3 juta menjadi 1,9 juta.

“Di satu sisi APBD Provinsi makin terbatas. Cost (biaya) juga bertambah,” ucapnya.

Sri menambahkan, Pemdaprov Jabar sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan memanfaatkan aplikasi Pikobar dalam proses pembersihan data, sehingga tidak akan ada data ganda atau KRTS yang menerima bansos dua kali.

“Untuk tahap tiga ini kita sudah bekerja sama dengan BPKP untuk cleansing data. Dengan Pikobar juga sudah melakukan 23 proses cleansing, sehingga data yang tahap tiga ini. Insyaallah sesuai dengan yang kita harapkan. Jadi tidak ganda atau dobel penerima,” katanya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan
Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024
Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:48 WIB

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 November 2024 - 16:40 WIB

Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024

Jumat, 15 November 2024 - 16:33 WIB

Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Berita Terbaru