Pandemi Covid-19 belum hengkang, PT Kereta Api Indonesia tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat terhadap para penumpangnya.
DARA | BANDUNG – Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi penumpang yang ingin menggunakan moda transportasi berjuluk “Si Ular Besi” ini, salah satunya keterangan bebas Covid-19 (PCR test/rapid test).
Guna memfasilitasi calon penumpang, PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung menyediakan layanan rapid test di Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong.
Namun, pelanggan yang ingin melakukan rapid test di stasiun diimbau untuk melakukannya selambatnya H-1 tanggal keberangkatan.
Manager Humas PT KAI Daop 2 Noxy Citrea menerangkan, itu bertujuan untuk menghindari kepadatan antrean layanan rapid test dan potensi tertinggal KA.
“Pada momen libur long weekend kali ini terjadi kenaikan dua kali lipat jumlah peserta rapid test di Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong. Biasanya 300 peserta per hari, kini mencapai 700 peserta per hari,” ungkap Noxy, saat dihubungi, Rabu (28/10/2020).
Dengan demikian mulai sejak dibuka pada 30 Juli 2020 (Stasiun Bandung) dan 17 September 2020 (Stasiun Kiaracondong), jumlah peserta rapid test telah mencapai sekitar 2.500 penumpang.
Noxy mengklaim, bila rapid test yang diadakan pihaknya diminati calon penumpang kereta api.
Pada kesempatan itu, Noxy pun mengimbau agar masyarakat mematuhi seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan dan selalu menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Kami secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada perjalanan kereta api di masa libur panjang ini. Tujuannya untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, sehingga seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan,” tandasnya.***
Editor: denkur